Cherreads

Chapter 31 - Bab 31: Gadis Bermata Ungu dan Jam Pasir Terbalik

Auralis telah damai selama tujuh hari penuh.

Itu adalah rekor terlama tanpa sihir kacau, tanpa retakan waktu, tanpa alarm ruang dimensi berbunyi. Penduduk mulai kembali membangun rumah. Para penjaga waktu kembali bertugas hanya untuk patroli biasa. Dan di istana, ruang strategi dipakai untuk… rapat tentang festival bunga kristal.

Tapi pagi itu…

Semua berubah lagi.

---

“Gerbang dimensi bergerak sendiri?” tanya Reina dengan alis terangkat.

Penjaga utama yang berjaga di pelataran depan mengangguk. “Ya, Yang Mulia. Tidak ada yang memanggil atau membuka jalur. Tapi cahaya ungu muncul, dan dari sana… satu sosok keluar.”

Rania dan Arven segera tiba di pelataran gerbang waktu.

Di sana berdiri seorang gadis remaja bergaun kelabu dengan jubah setengah robek. Rambutnya panjang dan gelombang, kulitnya pucat seperti marmer. Tapi yang paling mencolok adalah matanya.

Ungu terang. Bukan ungu sihir biasa. Tapi ungu yang seperti memantulkan bintang-bintang.

Dan di pelukannya…

jam pasir.

Tapi bukan jam pasir biasa.

Pasirnya mengalir ke atas.

---

“Siapa kamu?” tanya Reina waspada.

Gadis itu menatap lurus ke arah Rania. Matanya tak berkedip.

Lalu… ia berlutut.

> “Namaku Alendra. Putri dari Tanah Terbalik.”

> “Aku datang untuk menyelamatkan waktu… sebelum semuanya berputar mundur.”

Semua terdiam.

Rania maju perlahan. “Apa maksudmu… waktu berputar mundur?”

Alendra mengangkat jam pasir di tangannya.

“Di dunia kami, waktu tidak bergerak maju. Ia kembali. Ulang. Terus menerus. Hari ini adalah kemarin, dan besok adalah masa lalu.”

Arven bergumam, “Perang waktu versi kebalikan…”

Alendra menatap Rania penuh harap.

> “Dan hanya kau, Ratu Waktu Auralis, yang bisa membuka jalur untuk memutarnya kembali ke arah semestinya.”

---

Jam pasir itu diletakkan di lantai.

Dan seketika… seluruh Auralis berhenti.

Burung di langit membeku.

Angin tak bergerak.

Bayangan tak bergeser.

Dan jam-jam utama kota mulai berdetak mundur.

Rania terpaku. “Kita berada dalam radius efek jam pasir…”

Alendra berkata, “Aku membawa kutukan waktu dari dunia tempatku berasal. Tapi aku juga membawa satu-satunya petunjuk untuk menghentikannya.”

Lalu ia mengeluarkan gulungan perak dari balik jubahnya.

“Peta jalur waktu terbalik. Dibuat oleh seseorang yang pernah mencintaimu… dan menyesali takdirnya.”

---

Rania membuka gulungan itu perlahan.

Di atas peta yang penuh garis dan coretan, satu nama terukir besar di bagian tengah:

> Kael.

Rania menahan napas.

Alendra bicara lagi, suara gadis itu mulai bergetar:

> “Ibuku adalah penjaga waktu dari generasi masa depan. Ayahku… adalah seseorang yang pernah hidup di masa ini. Tapi mereka terjebak di dunia jam pasir. Dan aku satu-satunya yang bisa keluar… sebelum semuanya terhapus.”

“Siapa ayahmu?” tanya Rania pelan.

Alendra menggigit bibir. “Aku tak tahu. Tapi namanya… mirip seperti milik seseorang yang kau kenal.”

> “K… Kael?”

Alendra menunduk.

Dan pasir dalam jam itu mulai bergetar lebih cepat.

---

Reina, Elvaron, dan Nazer mulai bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Tapi Rania tetap tenang. Ia meletakkan tangannya di atas jam pasir itu.

“Aku akan bantu,” katanya. “Tapi tidak sendirian.”

Ia menoleh ke Arven, Reina, dan Alendra.

“Kalau waktu mencoba mundur, maka kita akan berjalan maju bersamanya. Dan kita akan menyusun ulang sejarah jika perlu.”

---

Sore itu, Auralis mulai membentuk Tim Penjelajah Jalur Terbalik.

Dipimpin oleh Rania.

Didampingi Arven.

Dipandu oleh Alendra.

Dan diam-diam… dikuntit oleh satu roh sihir tak dikenal yang terus mengintip dari balik bayangan jam.

Ketika malam turun, jam pasir itu berhenti…

…dan waktu memberi mereka tantangan baru.

> Perjalanan yang bukan untuk menyelamatkan masa depan.

> Tapi untuk membatalkan masa lalu yang tak pernah seharusnya ada.

More Chapters