Bab 91 — Freemason Baru
Ruang pertemuan utama Altheon Corps terasa senyap, hanya cahaya holografik yang menari di dinding. Milim dan Satoshi masih duduk berdua, namun suasana kini berubah—lebih dalam, lebih strategis.
"Kita tidak bisa hanya membuat teknologi," ujar Milim sambil memandang lurus ke arah Satoshi. "Kita perlu komunitas. Visi. Organisasi."
Satoshi menatap Milim cukup lama. "Aku tidak percaya organisasi... tapi aku percaya ide."
Milim tersenyum kecil. "Kalau begitu, kita bentuk sesuatu yang hanya melayani ide."
Lalu, lahirlah konsep: Freemason New.
Bukan organisasi rahasia yang memanipulasi dunia dari balik bayang-bayang, tapi sebuah jaringan pemikir dan pengembang global yang bekerja diam-diam demi masa depan teknologi manusia. Lambangnya: Tujuh Bintang Bujur, membentuk formasi konstelasi, melambangkan tujuh fondasi manusia baru—dan di tengahnya, sebuah simbol Bitcoin, kecil tapi terang.
Website pertama mereka tidak dibuat di permukaan dunia maya, melainkan di jaringan tersembunyi. Domainnya tidak bisa diakses publik, hanya bisa ditemukan melalui koordinat enkripsi khusus, yang hanya diketahui beberapa orang pilihan.
Tak lama setelah pembentukan situs tersebut, sebuah kejadian mengguncang dunia: Akun Satoshi Nakamoto yang sudah tidur selama hampir 14 tahun—sejak 2011—tiba-tiba aktif kembali.
Dengan tenang dan penuh kalkulasi, akun tersebut mengunggah sebuah white paper baru:
"Bitcoin: Rebirth in the Age of Intelligence."
White paper ini tidak mengganti fondasi Bitcoin, melainkan menawarkan cetak biru pembaruan masa depan—termasuk dukungan AI pengawas transparan, jaringan verifikasi kuantum, dan sistem proof-of-humanity untuk transaksi tertentu.
Seluruh dunia terguncang.
Media-media internasional dari Wall Street Journal, NHK, BBC, hingga Al Jazeera memberitakan satu hal yang sama:
> "Satoshi Nakamoto is back."
Namun tidak ada yang tahu siapa sebenarnya di balik layar. Para jurnalis mencoba mencari tahu, tetapi tak menemukan apa pun. Identitas Satoshi tetap rapat.
Sementara itu, hanya Milim, di ruang tertutup Altheon Corps, yang tahu siapa sosok itu sebenarnya. Dan kini, mereka telah memulai sebuah bab baru dalam sejarah manusia.
---
Dalam waktu kurang dari 24 jam sejak white paper "Bitcoin: Rebirth in the Age of Intelligence" muncul di akun asli Satoshi Nakamoto, dunia langsung terguncang. Di berbagai penjuru internet—dari Reddit, X (dulu Twitter), sampai forum-forum tertutup komunitas kripto—semua orang hanya membahas satu hal:
> "Apakah benar Satoshi Nakamoto kembali?"
"Apa itu Freemason New?"
"Siapa itu Nava?"
Di balik layar, hanya dua akun yang aktif di situs tersembunyi FreemasonNew.org—aksesnya hanya bisa dicapai melalui jaringan terenkripsi berlapis dan koordinat khusus. Dua akun itu adalah:
Satoshi_N
Nava_Seven
Mereka berdua bukan hanya pengguna; mereka adalah pendiri.
Situs itu bukan sekadar forum atau jurnal digital. Ini adalah arsip masa depan—tempat mereka menulis rencana-rencana panjang tentang:
Evolusi Bitcoin sebagai platform terdesentralisasi untuk kontrak global
Desain AI pengawas independen berbasis kepercayaan terdistribusi
Protokol "Proof-of-Humanity" untuk menjaga integritas data digital
Peta pengembangan infrastruktur komputer kuantum tahap awal
Visi pasar ekonomi terotomasi lintas negara dan tanpa batas
White paper terbaru yang diunggah Satoshi_N juga menyebut secara tersirat:
> "Organisasi ini, Freemason New, bukanlah pengganti masa lalu—namun jembatan menuju sistem global yang transparan dan anti-sensor. Kami memulai dari dua nama. Tapi kami menunggu ribuan untuk melanjutkannya."
Reaksi Dunia
CEO-CEO besar dari dunia blockchain seperti Vitalik Buterin (Ethereum) dan Charles Hoskinson (Cardano) secara terbuka menyambut antusiasme:
> "Jika itu benar-benar Satoshi, ini akan menjadi momen paling penting sejak 2009."
— Vitalik, di konferensi ETHAsia
Forum-forum underground justru meledak dengan spekulasi:
> "Freemason Baru? Simbol bintang? Illuminati crypto?"
"Nama Nava ini siapa? Kok seolah tahu roadmap ke depan?"
"Mungkin ini AI, bukan manusia."
Media sosial banjir teori konspirasi—beberapa mengklaim Nava adalah AI buatan China, lainnya percaya ini adalah gabungan tokoh-tokoh elite dunia yang ingin menciptakan sistem keuangan baru. Bahkan beberapa video viral mulai membedah simbol tujuh bujur bintang, menyamakannya dengan simbol astrologi kuno atau lambang-lambang masonik klasik.
Namun di balik semua teori itu, Milim tetap diam. Nama samaran Nava_Seven ia pilih bukan tanpa alasan—Nava adalah panggilan pribadinya sejak kecil, dan Seven melambangkan idealisme dirinya tentang tujuh peradaban manusia masa depan.
Sementara itu, Satoshi hanya tersenyum melihat semuanya dari layar terminal terminal gelapnya di suatu tempat tersembunyi di Nevada.
---
Ketika nama Freemason New mulai menyebar melalui komunitas kripto bawah tanah, gelombang reaksi dari seluruh dunia mulai tak terbendung. Yang semula hanya dua akun misterius di sebuah situs tersembunyi kini telah mengguncang peta geopolitik dan percakapan global.
---
Tuduhan antarnegara
Amerika Serikat menganggap situs Freemason New adalah alat perang siber milik China yang bertujuan mengacaukan sistem keuangan dunia.
China justru menuduh balik bahwa ini adalah bagian dari Deep State Amerika dan mantan agen intelijen CIA yang ingin menguasai teknologi kuantum dan kripto.
Uni Eropa terpecah. Beberapa menganggap ini adalah konspirasi Rusia yang mencoba menyusupkan pengaruh melalui pembaruan sistem keuangan.
India secara resmi menuduh Pakistan menggunakan organisasi ini untuk menyebarkan destabilisasi digital global.
Bahkan Beberapa negara di Timur Tengah menyebut Freemason New sebagai tanda kemarahan Tuhan, dan kelompok-kelompok ekstremis mulai mengaitkan kemunculan Nava_Seven sebagai simbol Dajjal digital.
Beberapa akun radikal di media sosial menyebar rumor bahwa ini adalah ulah ISIS yang tersisa, atau organisasi bawah tanah anti-Tuhan.
---
Media Sosial: Konspirasi Tanpa Batas
Di media sosial:
#NavaSeven mulai trending di X, TikTok, Reddit, dan YouTube.
Ada video viral menyebut Nava adalah "AI wanita yang akan menggantikan seluruh sistem pemerintahan dunia".
Forum konspirasi menyebut situs Freemason New sebagai "pintu gerbang Illuminati versi blockchain".
Beberapa influencer bahkan mulai menuduh selebriti tertentu sebagai "anggota rahasia organisasi ini."
---
Komunitas Kripto: Terbelah
Sebagian besar developer blockchain veteran menyambut baik kembalinya Satoshi Nakamoto, menyebut ini sebagai era renaisans baru.
Namun, sebagian besar investor retail ketakutan—harga Bitcoin melonjak drastis, lalu turun tajam karena ketidakpastian.
Ethereum, Cardano, dan kripto lainnya mulai menyiapkan upgrade sebagai tanggapan terhadap "ancaman dominasi Bitcoin baru".
---
Situs Freemason New: Makin Misterius
Setiap hari, Satoshi_N dan Nava_Seven mengirim pesan-pesan samar:
> "Kebebasan tidak diberikan oleh sistem lama. Ini harus diciptakan kembali."
"Jika kamu membaca ini, kamu adalah bagian dari generasi yang harus memilih: kontrol atau kebangkitan."
Dan dengan itu, semakin banyak yang percaya—baik dalam ketakutan maupun harapan—bahwa ini adalah awal dari era baru dalam sejarah manusia.
---
Los Angeles, Kantor Pusat Altheon Corps
Milim duduk di ruang kendali atas, mengamati tampilan holografik dari jaringan blockchain global yang makin kompleks. Sebuah pesan terenkripsi masuk ke jalur pribadinya. Pengirimnya: Satoshi Nakamoto.
Petunjuk koordinat kembali dikirim melalui jaringan rahasia yang hanya mereka berdua akses. Setelah diskusi panjang dan rencana tersembunyi di Nevada, kini waktunya masuk ke tahap berikutnya.
Mereka sepakat untuk membangun AI super canggih sebagai pengawas dan penjaga masa depan Bitcoin—proyek ambisius bernama Red Queen.
---
Pertemuan di Rumah Los Angeles
Satoshi, dengan pakaian kasual, mengikuti Milim ke rumah pribadi Milim dan Arvid di Los Angeles. Pak Feri mengantar mereka diam-diam, heran melihat pria sederhana yang begitu akrab dengan bos-nya.
"Siapa orang itu, Bu Milim?" tanya Pak Feri.
"Hanya teman lama kuliah, Pak," jawab Milim singkat.
Arvid, yang baru kembali dari Bandung, sangat terkejut saat mengetahui sosok itu adalah Satoshi Nakamoto yang asli.
"...Kau Satoshi?" gumamnya dengan ekspresi tak percaya.
Satoshi hanya tersenyum, mengangguk pelan.
"Panggil saja Satoshi, bukan nama asli, tapi cukup buat sekarang."
Arvid, penggila blockchain dan kripto, langsung merasa hormat. Bagi dia dan Milim, ini bukan hanya seorang teman, tapi legenda hidup yang diam-diam mengamati dunia dari balik layar selama lebih dari satu dekade.
---
Lahirnya Rencana Besar: Red Queen dan Freemason New
Dalam ruangan tertutup, hanya Milim dan Satoshi yang tahu rencana utamanya. Selain membangun Red Queen, mereka merintis sebuah organisasi rahasia bernama Freemason New, dengan simbol tujuh bujur bintang mengelilingi lambang Bitcoin.
Milim menggunakan nama samaran Nava, dan Satoshi kembali aktif menulis white paper pembaruan Bitcoin—yang mengguncang komunitas crypto dunia. Dunia kembali riuh membicarakan siapa sebenarnya Nava dan Satoshi di situs tersembunyi Freemason New, yang hanya bisa diakses melalui jaringan khusus.
---
Perekrutan 10 Jenius
Milim dan Arvid merekrut sepuluh jenius AI terbaik dunia—tanpa memberitahukan soal Freemason New maupun identitas Satoshi. Mereka hanya diberi satu misi: membangun Red Queen, AI pengawas blockchain masa depan.
Red Queen didesain untuk:
Menjadi penjaga transaksi berskala global.
Memastikan stabilitas sistem desentralisasi.
Mendeteksi ancaman dan menganalisis krisis ekonomi real-time.
Namun, proyek ini diprediksi makan waktu 5 hingga 20 tahun, mengingat keterbatasan teknologi dan tantangan membangun komputer kuantum sebagai otak utama Red Queen.
---
Dunia Bereaksi
Kembalinya nama Satoshi Nakamoto memicu gelombang spekulasi. Negara-negara mulai curiga:
Amerika menuduh China.
China menyebut ini permainan Amerika.
Uni Eropa mencurigai konspirasi Rusia.
India menuduh Pakistan, dan sekelompok ekstremis agama menyebutnya sebagai pertanda kemarahan Tuhan.
Konspirasi liar menyebar—bahkan ada yang menuduh ini ulah ISIS, atau proyek elite global yang mencoba menggulingkan tatanan keuangan lama.
Sementara dunia berspekulasi, Milim dan Satoshi tersenyum di balik layar. Mereka tahu: ini baru awal dari revolusi sunyi.
---