Cherreads

Chapter 85 - Bab 83 – Pembentukan Lap Station 2.0 dan Pergeseran Arah Aliansi

Bab 83 – Pembentukan Lap Station 2.0 dan Pergeseran Arah Aliansi

Tokyo, Seoul, Canberra, Paris – Juli 2024

Setelah penandatanganan awal proyek Lap Station 1.0, perkembangan mengejutkan muncul dalam satu bulan berikutnya. Korea Selatan, Australia, dan aliansi Eropa (ESA) mengumumkan kemitraan strategis baru untuk ekspansi stasiun menjadi Lap Station 2.0 dengan tambahan anggaran sebesar $20 miliar USD.

Pengumuman Lap Station 2.0

Stasiun baru ini akan dibangun di atas infrastruktur Lap 1.0, dengan penambahan modul riset interdisipliner, sistem tenaga tambahan, dan habitat pariwisata mikrogravitasi. Namun, dalam pengumuman resmi mereka...

Nama StellarBridge dikeluarkan dari konsorsium pengelola utama.

Sebagai gantinya, StellarBridge melakukan manuver strategis: menjual 7% saham pengelolaan modul komersial senilai $18 miliar USD kepada Pemerintah Australia, sekaligus menyepakati hak distribusi hasil eksperimen dan paten dari modul sebelumnya.

---

Spesifikasi Final Lap Station 1.0

Total Anggaran: $60 miliar USD

Panjang Struktur Utama: 80 meter

Volume Tekanan: ±1.100 m³

Kapasitas Maksimum: 8 kru

Energi Output: Hingga 500 kW

Orbit: 420 km LEO

Durasi Operasi: 20 tahun

Fungsi Utama:

Eksperimen bioteknologi

Produksi mikrogravitasi

Modul edukasi Earth-view

Pariwisata luar angkasa terbatas

Stasiun ini kompatibel dengan peluncur: Ariane 6 (ESA), Nuri (KARI), dan kendaraan Blue Origin.

---

Lap Station 2.0 – Ekspansi Besar-Besaran

Anggaran tambahan: $20 miliar USD

Mitra utama baru:

Blue Origin (infrastruktur docking & logistik)

DLR (Jerman) dan CNES (Prancis) (modul AI & sistem kontrol)

ASA (Australia Space Agency) (manajemen habitat dan pariwisata orbit)

KARI (Korea Selatan) (teknologi daya dan stabilitas orbit)

Modul tambahan akan mencakup:

Habitat pengunjung orbit semi-komersial

Lab pertanian orbit untuk eksperimen ketahanan pangan

Sistem turisme orbit dengan kapsul observasi 360°

---

Reaksi Global & Media

Media menyebut ini sebagai "era baru luar angkasa multipolar", menandai pergeseran dari dominasi AS dan China ke aliansi-aliansi berbasis tujuan ekonomi dan teknologi.

BBC & NHK: "Stasiun orbit bukan lagi mimpi sains — ini infrastruktur ekonomi."

Bloomberg: "Penjualan saham StellarBridge adalah strategi likuidasi cerdas; mereka fokus pada teknologi peluncur & AI orbit."

Netizen:

Hashtag seperti #Lap2Point0, #OutpostEarth, dan #SpaceIsOurs trending di seluruh dunia.

Milim kembali menjadi bahan pembicaraan setelah menolak komentar media yang menyebut penjualan sahamnya sebagai "penurunan".

> "Kami tidak keluar dari luar angkasa, kami hanya bergeser ke tempat lain yang lebih menantang." — Milim, di X

---

Tokyo, Agustus 2024 – StellarBridge HQ

Atmosfer serius menyelimuti ruang konferensi futuristik StellarBridge. Di tengah meja oval digital, proyeksi Stasiun Hayabusa-1 berputar perlahan—ikon proyek antariksa terbesar Jepang dalam dua dekade terakhir.

Milim, bersama Yuri Milner, serta perwakilan dari JAXA, BlackRock, SoftBank, Nava Kapital, dan JP Morgan, menghadiri rapat strategis penguatan struktur keuangan dan teknis proyek.

---

Pembaruan Strategis

1. Distribusi Kepemilikan Hayabusa-1:

JAXA: 50%

StellarBridge: 25%

Investor Koalisi (BlackRock, SoftBank, Nava Kapital, JP Morgan): 25%

2. Alokasi Dana:

$18 miliar USD hasil penjualan saham StellarBridge kepada Australia (Lap Station 1.0) digunakan penuh untuk pembiayaan awal Hayabusa-1.

Total anggaran proyek: $70 miliar USD.

3. Tujuan Hayabusa-1:

Stasiun riset, produksi mikrogravitasi, dan proyek jangka panjang penambangan asteroid.

Didesain untuk tahan terhadap lingkungan ekstrem di orbit tinggi (GEO+ atau Lagrange Point).

---

Konstruksi Modul Awal

Tanggal Mulai: Juli 2024

Fasilitas utama konstruksi awal:

Mitsubishi Heavy Industries (Jepang)

Airbus Space Systems (Eropa)

Sierra Space (Amerika Serikat)

ISRO TechDiv (India)

StellarBridge Engineering

Fokus awal: perakitan modul utama, panel surya, sistem kontrol orbit, dan sistem docking modular.

Milim:

> "Kami tidak membangun sendirian. Hayabusa-1 adalah proyek global dengan wajah Jepang dan semangat kolaborasi manusia."

---

Komentar Mitra:

Perwakilan SoftBank:

> "Ini investasi generasi. Bayangkan AI komputasi orbit dan manufaktur satelit otomatis."

Nava Kapital:

> "Kami mendukung pendekatan terbuka dan interoperabilitas antar lembaga. Tujuan jangka panjang: ekonomi orbit."

BlackRock:

> "Kami akan mendorong tata kelola keuangan terbuka, demi menjaga keseimbangan sains dan komersialisasi."

---

Tindak Lanjut:

Tahap I (2024–2025):

Pembangunan modul utama, power array, dan sistem stabilisasi orbit.

Tahap II (2025–2026):

Uji orbit, aktivasi awal, dan integrasi modul eksperimen.

Operasional penuh: Q1 2027

---

Judul Berita Utama:

"Milim dan JAXA Luncurkan Era Baru Penjelajahan Orbit Tinggi" – Bloomberg

"Hayabusa-1 Jadi Pusat Kolaborasi Global Teknologi Orbit Tinggi" – NHK

"Investor Triliunan Dukung Misi Penambangan Asteroid" – CNBC

---

Era Baru Perlombaan Antariksa: Hayabusa-1 vs Lunar Gateway

1. Hayabusa-1: Stasiun Luar Angkasa Komersial & Eksplorasi Asteroid

Total Anggaran: $70 miliar USD

Lokasi: Orbit tinggi Bumi (sekitar Lagrange Point L1)

Konstruksi Dimulai: Juli 2024

Target Operasional: 2027

Tujuan Utama:

Penambangan asteroid jangka panjang

Laboratorium dan manufaktur mikrogravitasi

Pariwisata luar angkasa skala terbatas

Pusat eksperimen teknologi ruang angkasa komersial

Struktur Kepemilikan:

JAXA (Jepang): 50%

StellarBridge: 25%

Investor Gabungan (25%):

BlackRock

Nava Kapital

SoftBank

JP Morgan Asset

Mitsubishi Heavy Industries

Samsung (Korea Selatan)

Apple Inc. (AS)

(dengan pembagian saham minoritas di antara mereka)

Mitra Teknis & Konstruksi:

Mitsubishi Heavy Industries, StellarBridge Aerospace, Airbus Defence & Space, Samsung Space Research, serta lembaga teknik luar angkasa Korea dan Jepang.

---

2. Lunar Gateway: Orbit Bulan untuk Eksplorasi

Total Anggaran: $90 miliar USD

Dipimpin oleh: NASA (AS) dan ESA (Eropa)

Lokasi: Orbit Bulan (NRHO - Near-Rectilinear Halo Orbit)

Tujuan:

Dukungan misi Artemis ke Bulan

Pos logistik untuk eksplorasi Mars

Pengembangan habitat jangka panjang orbit bulan

Status Saat Ini: Modul HALO dan PPE dalam pengujian akhir, peluncuran awal ditargetkan 2025

Anggota Koalisi: NASA, ESA, CSA (Kanada), dan badan antariksa Eropa lainnya

Catatan Penting:

JAXA mundur dari proyek ini demi fokus pada Hayabusa-1

---

Dampak Global dan Reaksi Internasional

Amerika Serikat & Eropa: Menekankan pentingnya Lunar Gateway untuk keberlanjutan misi eksplorasi.

Jepang: Menegaskan dominasi regional dalam inisiatif luar angkasa mandiri dan komersial.

Korea Selatan: Mendukung proyek Hayabusa-1 melalui Samsung, memperluas peran Asia di industri luar angkasa.

Tiongkok & India: Merespons dengan percepatan proyek luar angkasa nasional mereka.

Media & Netizen Global: Menggambarkan perlombaan luar angkasa baru antara blok "eksplorasi" dan "industri komersial".

---

More Chapters