Lap Stasiun 1.0
Lap Stasiun 1.0 adalah proyek kolaborasi antara Eropa, Korea, dan Stellarbridge, yang berfokus pada penggunaan teknologi modular untuk efisiensi biaya dan kemudahan perakitan. Dengan struktur utama sepanjang 70 hingga 80 meter dan diameter modul pusat sekitar 8 hingga 10 meter, stasiun ini memiliki ruang bertekanan hingga 1.200 m³. Terletak di Low Earth Orbit (LEO) pada ketinggian 400-450 km, stasiun ini dirancang untuk kru aktif 4-6 orang, dengan kapasitas maksimum 8 orang.
Fasilitas utama dari Lap Stasiun 1.0 meliputi dua laboratorium ilmiah (biologi dan material), serta satu modul komersial yang dikelola oleh Stellarbridge untuk produksi mikrogravitasi. Dilengkapi dengan panel surya berkapasitas 400-500 kW dan sistem daur ulang air dan udara semi-otonom, stasiun ini mengutamakan efisiensi dalam penggunaan energi. Stasiun ini juga kompatibel dengan berbagai kendaraan peluncur, termasuk Ariane (ESA), Nuri/KSLV (Korea), dan Stellarbridge shuttle.
---
Lap Stasiun 2.0
Sebagai versi lanjutan dari Lap Stasiun 1.0, Lap Stasiun 2.0 akan dibangun dengan tambahan anggaran sebesar $20 miliar USD dan mengembangkan lebih banyak fasilitas dan teknologi canggih. Kerjasama antara Australia, Korea, Blue Origin, dan mitra Eropa akan menambah lebih banyak modul dan kemampuan operasional, termasuk fokus pada eksperimen teknologi luar angkasa dan manufaktur berbasis mikrogravitasi. Meskipun secara ukuran fisik tidak jauh berbeda dengan Lap Stasiun 1.0, Lap Stasiun 2.0 akan membawa lebih banyak kapasitas untuk kru, eksperimen, dan bahkan wisata luar angkasa. Teknologi AI dan modul canggih akan digunakan untuk meningkatkan efektivitas operasional dan kemampuan docking internasional.
---
Hayabusa-1
Hayabusa-1 merupakan stasiun luar angkasa yang lebih kecil dari Lap Stasiun 1.0 dan 2.0, dengan panjang sekitar 50-55 meter dan volume bertekanan hingga 800 m³. Meskipun demikian, stasiun ini lebih canggih secara teknologi dan fokus pada masa depan industri luar angkasa. Berlokasi di High Earth Orbit (sekitar 36.000 km), Hayabusa-1 dirancang dengan tujuan utama untuk penambangan asteroid dan eksperimen terkait dengan teknologi robotik dan pemanfaatan sumber daya luar angkasa.
Dengan penggunaan AI otonom dan teknologi drive ion untuk kontrol orbit, Hayabusa-1 dirancang untuk menjadi pusat penelitian dan pengembangan dalam mempersiapkan misi penambangan asteroid, serta eksperimen lainnya yang akan mendukung industri luar angkasa jangka panjang. Stasiun ini dijalankan oleh konsorsium yang terdiri dari StellarBridge (25%), JAXA (50%), serta investor besar seperti BlackRock, SoftBank, Apple, Samsung, dan Mitsubishi (25%).
---
Revisi Lunar Gateway dengan Fokus JAXA di Hayabusa-1
Dalam revisi ini, JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) akan memfokuskan sumber daya dan upayanya pada proyek Hayabusa-1 alih-alih berpartisipasi langsung dalam pembangunan Lunar Gateway. Fokus JAXA pada Hayabusa-1 menandakan pergeseran dalam alokasi sumber daya untuk mendukung misi luar angkasa yang lebih ambisius, seperti eksplorasi asteroid dan pengembangan stasiun luar angkasa yang lebih canggih.
---
Lunar Gateway (Dengan Revisi JAXA Fokus pada Hayabusa-1)
Lunar Gateway tetap merupakan kolaborasi antara NASA, ESA, dan berbagai mitra internasional, tetapi tanpa kontribusi besar dari JAXA. Fokus JAXA akan lebih diarahkan untuk pengembangan Hayabusa-1, yang merupakan proyek stasiun luar angkasa berfokus pada penambangan asteroid dan berbagai eksperimen luar angkasa lainnya.
---
Stasiun Antariksa Tiangong Omega: Ukuran dan Struktur
Tiangong Omega adalah stasiun luar angkasa yang sangat ambisius, dibangun dengan tujuan tidak hanya untuk eksperimen ilmiah tetapi juga untuk kolonisasi Bulan dan penambangan sumber daya luar angkasa. Berikut adalah rincian ukuran dan struktur dari stasiun ini:
---
Ukuran dan Dimensi
Panjang Struktur Utama: Sekitar 100–120 meter. Ini menjadikannya lebih besar dari ISS, yang memiliki panjang sekitar 72 meter. Struktur ini jauh lebih panjang untuk menampung lebih banyak modul dan fasilitas.
Modul Pusat: Modul pusat stasiun memiliki diameter 15 meter dan panjang 30 meter, lebih besar daripada ISS yang hanya memiliki diameter sekitar 4 meter. Modul ini akan menjadi tempat untuk ruang kontrol, laboratorium ilmiah, dan pusat kehidupan bagi kru.
Luas Permukaan Eksternal: Tiangong Omega akan memiliki luas permukaan total sekitar 4.000–5.000 meter persegi, mencakup panel surya yang sangat besar dan beberapa port docking. Panel surya ini berfungsi untuk menyediakan energi untuk stasiun selama misi jangka panjang.
Volume Bertekanan: Total volume bertekanan stasiun ini adalah sekitar 4.500 meter kubik, memungkinkan kapasitas lebih besar untuk kru dan fasilitas eksperimen. Ini jauh lebih besar daripada ISS yang memiliki volume sekitar 388 m³.
---
Struktur Modular dan Fasilitas
Modul Fungsional: Tiangong Omega terdiri dari beberapa modul yang dapat ditambahkan seiring waktu. Modul-modul ini termasuk:
Modul Laboratorium Ilmiah: Setidaknya 3 modul ilmiah besar, termasuk laboratorium untuk eksperimen biologi, material ilmiah, dan penelitian luar angkasa.
Modul Kolonisasi: Modul yang dirancang khusus untuk mendukung eksperimen kolonisasi Bulan, termasuk habitat untuk kru dan ruang simulasinya.
Modul Penambangan: Modul yang dirancang untuk mendukung penelitian dan operasi terkait penambangan sumber daya dari bulan, yang mencakup peralatan untuk ekstraksi helium-3, logam langka, dan bahan lainnya.
Port Docking: Akan ada setidaknya 6 port docking, memungkinkan berbagai pesawat suplai dan kendaraan antariksa berlabuh di stasiun ini, mendukung transportasi bahan dan anggaran misi jangka panjang.
---
Ketinggian Orbit
Orbit: Stasiun Tiangong Omega akan berada di orbit terjauh dari Bumi, sekitar 600.000 km atau lebih, jauh lebih tinggi dari ISS yang terletak pada orbit rendah Bumi (LEO) sekitar 400 km.
Ini memungkinkan stasiun untuk memiliki akses lebih mudah ke Bulan dan menjadi pusat operasional untuk penjelajahan bulan dan penambangan sumber daya dari permukaan Bulan.
---
Fasilitas Pendukung
Energi: Dilengkapi dengan panel surya yang sangat besar, Tiangong Omega dapat menghasilkan hingga 2.000 kW energi, jauh lebih besar dari ISS yang hanya menghasilkan sekitar 120 kW. Energi ini digunakan untuk mendukung sistem hidup, eksperimen ilmiah, dan operasional sehari-hari di stasiun.
Sistem Daerah Bertekanan: Akan ada ruang yang cukup untuk 12–15 orang dalam jangka panjang, dengan fasilitas yang mendukung kesehatan kru, termasuk ruang olahraga dan ruang tidur.
Sistem Penyaringan Udara dan Air: Sistem penyaring udara dan air sangat efisien, memastikan kualitas hidup bagi kru dalam misi jangka panjang di luar angkasa.
Sistem Komunikasi: Stasiun ini dilengkapi dengan sistem komunikasi canggih, yang memungkinkan komunikasi langsung dengan Bumi dan antar modul dengan latensi rendah, serta sistem komunikasi langsung dengan misi di bulan.
---
Rencana Pembangunan Bertahap
Proyek Tiangong Omega akan dibangun dalam beberapa fase bertahap, dimulai dengan pengiriman modul inti dan panel surya besar, kemudian dilanjutkan dengan tambahan modul yang lebih besar seperti modul koloni Bulan dan modul penambangan.
Fase 1: Pembangunan modul inti dan port docking utama.
Fase 2: Penambahan modul ilmiah dan fasilitas eksperimen.
Fase 3: Pembangunan modul untuk kolonisasi Bulan dan penambangan sumber daya di bulan.
---
Perbandingan dengan ISS
ISS: Memiliki panjang sekitar 72 meter dan berat sekitar 420.000 kg, ISS memiliki volume bertekanan 388 m³ dan kapasitas kru hingga 10 orang.
Tiangong Omega: Dengan panjang 100–120 meter dan volume bertekanan sekitar 4.500 m³, Tiangong Omega jauh lebih besar dan lebih canggih, menawarkan ruang lebih besar untuk kru, lebih banyak modul ilmiah, dan lebih banyak port docking. Stasiun ini juga lebih besar dalam hal kapasitas energi dan kemampuan eksperimen jangka panjang.
---
Lunar Gateway Project: Kolaborasi NASA, ESA, dan India
Anggaran: $210 miliar USD
Stasiun Lunar Gateway yang dibangun sebagai bagian dari proyek kolaborasi antara NASA, ESA, dan India akan menjadi stasiun luar angkasa paling canggih dan termahal di dunia, dengan anggaran total mencapai $210 miliar USD. Proyek ini bertujuan untuk mendominasi eksplorasi luar angkasa dan menjadi basis utama untuk kolonisasi Bulan dan Mars, serta penambangan sumber daya di luar angkasa.
---
Ukuran dan Struktur Stasiun Lunar Gateway
Panjang Struktur Utama: Sekitar 150–160 meter, jauh lebih panjang dari ISS yang memiliki panjang sekitar 72 meter. Ukuran besar ini dirancang untuk menampung berbagai modul dan sistem canggih yang dibutuhkan untuk misi jangka panjang.
Modul Pusat: Modul pusatnya akan memiliki diameter 15–18 meter dan panjang sekitar 50 meter. Modul ini akan menjadi pusat kendali operasional dan fasilitas utama untuk semua aktivitas ilmiah serta operasional sehari-hari.
Luas Permukaan Eksternal: Dengan panel surya sebesar 6.000–7.000 meter persegi, stasiun ini akan memiliki kapasitas untuk menghasilkan energi dalam jumlah besar, mengatasi tantangan operasional di orbit yang lebih jauh dan lebih sulit dijangkau.
Volume Bertekanan: Dengan volume 7.000 meter kubik, stasiun ini jauh lebih besar daripada ISS yang hanya memiliki 388 meter kubik. Ini memberikan ruang yang cukup untuk kru, laboratorium, serta berbagai fasilitas penunjang untuk misi eksplorasi luar angkasa.
---
Fasilitas dan Teknologi
Teknologi AI dan Otomatisasi: Lunar Gateway akan dilengkapi dengan sistem AI yang sangat canggih untuk mendukung manajemen operasional, diagnostik otomatis, serta pengelolaan misi. Teknologi ini akan memungkinkan stasiun beroperasi dengan efisiensi tinggi dan mengurangi ketergantungan pada kru manusia.
Sistem Komunikasi Canggih: Untuk mengatasi jarak jauh ke orbit Bulan, stasiun ini akan dilengkapi dengan sistem komunikasi jarak jauh berkapasitas tinggi, memungkinkan komunikasi langsung dengan Bumi dan misi luar angkasa lainnya, termasuk dengan Mars.
Energi dan Sistem Surya: Dengan panel surya berkapasitas lebih dari 3.000 kW, stasiun ini akan mampu menyediakan energi yang cukup untuk operasionalnya, eksperimen ilmiah, serta peralatan untuk penambangan dan eksplorasi luar angkasa.
Sistem Hidup dan Dukungan: Lunar Gateway akan memiliki sistem pendukung kehidupan yang sangat efisien, dengan kemampuan untuk mendaur ulang air dan udara, menyediakan ruang tidur dan rekreasi untuk kru, serta fasilitas kesehatan untuk mendukung misi jangka panjang.
---
Orbit dan Lokasi
Orbit: Lunar Gateway akan beroperasi di orbit lunar, sekitar 300.000 km dari Bumi. Orbit ini menjadikan stasiun ini sebagai pangkalan transisi utama antara Bumi, Bulan, dan Mars.
Jarak dari Bumi: Jarak ini jauh lebih jauh dibandingkan dengan ISS yang terletak di orbit rendah Bumi (LEO) sekitar 400 km. Jarak ini memerlukan teknologi yang lebih maju untuk komunikasi, energi, dan operasi sehari-hari.
---
Fungsi dan Tujuan
Lunar Gateway akan berfungsi sebagai pangkalan luar angkasa yang mendukung berbagai tujuan utama, di antaranya:
1. Eksplorasi Bulan: Stasiun ini akan mendukung misi eksplorasi Bulan yang lebih mendalam, dengan tujuan untuk menyusun peta sumber daya dan menyiapkan infrastruktur untuk kolonisasi Bulan.
2. Misi Mars: Stasiun ini akan menjadi pusat logistik dan pangkalan transisi untuk misi Mars, mendukung pengembangan teknologi untuk kolonisasi Mars dan misi panjang ke planet tersebut.
3. Kolonisasi Bulan dan Mars: Lunar Gateway bertujuan untuk menjadi titik awal bagi kolonisasi Bulan dan Mars, menyediakan teknologi dan fasilitas untuk memulai hidup manusia di luar Bumi dan melakukan penelitian jangka panjang untuk memastikan keberhasilan misi tersebut.
4. Penambangan Sumber Daya: Stasiun ini juga akan memainkan peran penting dalam penambangan sumber daya luar angkasa, seperti helium-3 dan logam langka, yang sangat dibutuhkan untuk teknologi energi di Bumi serta pengembangan teknologi luar angkasa.
5. Dominasi Antariksa AS dan Aliansi Internasional: Proyek ini berfungsi sebagai bagian dari strategi dominasi luar angkasa oleh Amerika Serikat, bekerja sama erat dengan Eropa dan India, serta memastikan Amerika tetap menjadi pemimpin dalam eksplorasi luar angkasa.
---
Perbandingan dengan ISS dan Tiangong Omega
ISS: Dengan anggaran sekitar $150 miliar USD dan kapasitas kru hingga 10 orang, ISS beroperasi di orbit rendah Bumi (LEO) dan berfungsi sebagai platform penelitian internasional.
Tiangong Omega: Dengan anggaran sekitar $140 miliar USD, Tiangong Omega adalah stasiun luar angkasa besar yang lebih fokus pada kolonisasi Bulan dan penambangan luar angkasa, dengan kerja sama mendalam antara China dan Rusia.
Lunar Gateway: Dengan anggaran sebesar $210 miliar USD, Lunar Gateway adalah stasiun luar angkasa termahal dan paling canggih di dunia. Beroperasi di orbit lunar, stasiun ini akan lebih besar dan lebih canggih dari ISS, berfokus pada eksplorasi Bulan dan Mars, serta mendukung kolonisasi dan penambangan luar angkasa.
---