Cherreads

Chapter 2 - Jakarta, 11 April 2005

Namaku Rangga. Aku lahir di Jakarta, di sebuah rumah kecil yang ramai oleh tawa dan tangis lima bersaudara. Aku anak laki-laki kedua — tidak terlalu tua, tidak terlalu muda. Sejak kecil, aku bukan anak yang bisa diam. Kaki ini seakan selalu ingin berlari, tangan selalu ingin membuat sesuatu, dan mata… selalu mencari petualangan.

Jakarta tidak pernah tidur. Tapi buatku, dunia terasa begitu kecil waktu itu. Hanya ada dua hal yang kuanggap penting saat masih bocah: layangan dan langit. Setiap sore, aku akan berlari ke lapangan atau ke gang-gang sempit, mengadu layangan dengan anak-anak lain. Kadang menang, kadang benangnya putus. Tapi aku senang. Aku merasa bebas.

Sampai suatu hari, karena terlalu bersemangat, aku nekat manjat ke atap rumah orang cuma buat ngambil layangan yang nyangkut. Tentu saja aku ketahuan. Aku masih ingat wajah ibuku waktu itu — antara marah dan takut. Tapi lebih banyak marahnya. "Kalau jatuh gimana, Rangga? Mau mati?!" bentaknya.

Aku cuma menunduk. Di dalam hati, aku tahu aku salah. Tapi aku juga tahu, aku nggak bisa berhenti. Aku terlalu suka merasa bebas di bawah langit yang luas itu.

Itulah aku, Rangga. Anak Jakarta. Anak langit. Anak layangan.

More Chapters