Cherreads

Chapter 92 - perusahaan milim

Rapat Internal Altheon Corps – Q2 Tahun 2025

1. Valuasi dan Kepemilikan

Valuasi Altheon Corps (Induk): $160 miliar

Pendapatan Tahunan (2024): $18 miliar

Kepemilikan Saham:

Milim: 20%

Celine, Rei, Azka, Zhang Wei (gabungan): 10%

Arvid: 10%

BlackRock: 15%

SoftBank: 5%

Vanguard: 5%

Warren Buffett: 7%

Google Ventures: 3%

Nava Kapital: 10%

Publik: Sisa (15%)

---

2. CoreVibe 2.0 – Ekosistem Blockchain Hiburan

Valuasi Token: $400 miliar

Jumlah Token Beredar: 400 juta

Harga per Token: $1.000

Kepemilikan Altheon: 17 juta token (senilai $17 miliar)

Token digunakan untuk: Transaksi Web3, NFT, item dalam game Lunaris Online, dan ekosistem hiburan

Dipimpin oleh: Azka

---

3. Anak Perusahaan Utama dan Kinerja

A. Milinium Studio (Divisi Media Sosial & Channel)

Dipimpin oleh: Celine

Milinium Plays: 230 juta subscribers (YouTube)

MilimEye: 160 juta subscribers

TikTok Milimnava: 320 juta followers

MilimClips: 210 juta followers

Instagram Milimnava12: 510 juta followers

B. Lunaris Studio (Divisi Game & VTuber)

Dipimpin oleh: Rei

Aira Hoshikawa: 40 juta subscribers (VTuber)

Total 16 VTuber: 110 juta subscribers

Game Lunaris Online:

1 miliar+ download (Play Store)

Sistem transaksi: Ethereum, CoreVibe, Bitcoin

Game Web3 tercanggih & terpopuler di Asia

C. MilimWatch Studio (Divisi Film & Animasi)

Dipimpin oleh: Zhang Wei

Produksi utama:

Galaxy Domitory – 24 episode, total 2 miliar views

Beberapa film Box Office: $200–500 juta pendapatan

Lokasi studio utama: China

---

4. Prospek dan Proyeksi

Ekspansi global di sektor entertainment, blockchain, dan metaverse

Kemitraan potensial: dengan perusahaan AI, studio internasional, dan proyek Web3 besar

Fokus Q3–Q4 2025:

Ekspansi CoreVibe ke pasar Eropa & AS

Peluncuran proyek animasi cinematic

Kolaborasi dengan sektor edukasi berbasis blockchain

---

Profil Perusahaan: Astra Nova Teknologi

1. Identitas Perusahaan

Nama: Astra Nova Teknologi

Kantor Pusat: Bandung, Indonesia

Valuasi Perusahaan: $12 miliar

Pendapatan Tahunan: $800 juta (utama dari peluncuran satelit)

Jumlah Karyawan: 120 orang

Kepemilikan Saham:

Milim: 70%

Arvid: 25%

MrBeast (Eksekutif Pemasaran): 4%

Mark Rober (Teknisi Utama): 1%

CEO: Arvid

---

2. Infrastruktur

Gedung Kantor: 12 lantai, berlokasi di Bandung

Fasilitas:

Pusat kendali misi

Hanggar dan area uji mesin

Landasan peluncuran roket Astro-1 dan Astro-2

Ruang pelatihan dan pengembangan insinyur antariksa Indonesia

---

3. Teknologi Roket

Astro-1

Tinggi: 25 meter

Fungsi: Peluncuran satelit komersial

Pencapaian: Menjadi sumber utama pendapatan dengan puluhan peluncuran sejak 2024

Astro-2

Tinggi: 45 meter

Fungsi: Peluncuran modul pembangunan stasiun luar angkasa ASEAN

Mesin: Dibeli dari Stellar Bridge seharga $40 juta per unit (kerja sama teknologi)

Status: Tahap integrasi dan pengujian tahap akhir

---

4. Proyek Besar

Stasiun Luar Angkasa ASEAN

Nama: Belum diumumkan (proyek kolaborasi regional)

Total Biaya Pembangunan: $15 miliar

Kepemilikan:

Negara-negara ASEAN: 70%

Nava Kapital: 30%

Fungsi: Pusat riset, observasi cuaca, dan komunikasi Asia Tenggara

Peran Astra Nova: Penyedia peluncuran modul, integrasi teknologi orbit rendah

---

5. Visi Strategis

Menjadikan Indonesia sebagai pusat teknologi antariksa Asia Tenggara

Meningkatkan SDM lokal melalui pelatihan teknis dan kemitraan internasional

Target pendapatan 2026: $1,5 miliar

Rencana jangka panjang: Pengembangan roket full-indigenous dan ekspansi ke orbit bulan

---

Revisi SDM dan Tenaga Ahli

Mayoritas insinyur antariksa di Astra Nova Teknologi direkrut dari luar negeri, termasuk dari:

Amerika Serikat (mantan insinyur SpaceX dan Blue Origin)

Eropa (ESA dan mitra Airbus)

India dan Tiongkok (dari ISRO dan CNSA)

Namun, teknisi dan staf lokal Indonesia tetap menjadi bagian penting dalam operasional dan logistik harian. Mereka dilatih secara intensif dan dilibatkan dalam:

Perakitan komponen ringan

Pengujian sistem

Dukungan peluncuran dan keamanan fasilitas

Astra Nova juga bekerja sama dengan universitas teknik Indonesia seperti ITB, ITS, dan UI untuk program magang dan pelatihan generasi muda Indonesia di bidang teknologi luar angkasa.

---

Profil Perusahaan: Nava Kapital

Jenis: Perusahaan Investasi & Manajemen Aset Global

Tahun Berdiri: 2023

Kantor Pusat: Wall Street, New York, AS

Didirikan Oleh: Milimnava & Arvid

---

Struktur Kepemilikan:

60% Milimnava

35% Arvid

5% Sofia (Manajer Dana, 25 tahun, keturunan Yahudi)

---

Manajemen Inti:

CEO & Pendiri: Milimnava

Co-Founder: Arvid

Manajer Dana: Sofia

---

Jumlah Karyawan: 25 orang

Rata-rata gaji: $600.000 – $2 juta/tahun

Bonus saham, asuransi premium, dan fasilitas global

---

Total Aset Terkelola (2025):

± $85,87 miliar USD (estimasi berdasarkan nilai aset saat ini)

---

Portofolio Investasi Utama:

Ekuitas & Investasi Teknologi:

8% Stellar Bridge – $20 miliar

9% Altheon Corps – $14,4 miliar

0,6% Tesla

0,8% Nvidia

0,9% Apple

Aset Digital:

400.000 BTC – $24 miliar (asumsi $60.000/BTC)

90.000 ETH – $270 juta (asumsi $3.000/ETH)

9 juta Corevibe 2.0 Token – $9 miliar (asumsi valuasi total $400 miliar, 400 juta total koin, $1.000/koin)

Infrastruktur Antariksa:

30% Kepemilikan Stasiun Luar Angkasa ASEAN

Investasi: $5 miliar

Kemitraan: ASEAN + Astra Nova Technologies

Fokus komersial: manufaktur orbit rendah, riset, wisata luar angkasa

---

Visi Nava Kapital:

> "Menggerakkan ekonomi masa depan melalui teknologi, antariksa, dan desentralisasi kekuatan finansial."

---

More Chapters