Cherreads

Chapter 80 - Bab 78 – Langit yang Terbelah

Bab 78 – Langit yang Terbelah

Dengan suksesnya peluncuran dan aktivasi Lap Stasiun 1.0, dunia menyaksikan kelahiran stasiun luar angkasa terbesar kedua setelah International Space Station (ISS). Meski belum menandingi volume ISS yang ikonik, Lap 1.0 berhasil mengungguli Tiangong milik China dalam hal kapasitas operasional, kecanggihan modul teknologi, serta jaringan kerja sama internasional yang luas.

Ukuran dan Capaian Dengan panjang hampir 80 meter dan volume bertekanan hingga 1.200 m³, Lap 1.0 mampu menampung hingga 8 awak aktif. Dua laboratorium ilmiah dan satu modul komersial canggih menjadikannya pusat riset luar angkasa yang paling progresif di dekade ini—hanya berada di bawah ISS secara ukuran, namun melewati stasiun China dalam efisiensi dan integrasi teknologi swasta.

Aliansi Baru: Eropa dan Korea Selatan Proyek ini dikendalikan oleh ESA (70%), Korea Space Agency (20%), serta didukung oleh negara-negara penyumbang seperti Indonesia dan negara-negara Amerika Latin (3%), dan sektor swasta melalui Stellarbridge (7%).

Desain modular, efisien, dan fleksibel membuatnya kompatibel dengan kendaraan peluncur ESA, KARI, dan perusahaan swasta. Panel surya yang menghasilkan hingga 500 kW serta sistem daur ulang semi-otonom membuat stasiun ini sangat berkelanjutan.

Reaksi Dunia Keberhasilan ini menjadi kejutan strategis yang mengguncang hegemoni ruang angkasa. China, yang sebelumnya menyatakan Tiangong sebagai pusat luar angkasa Asia, tiba-tiba terlihat konservatif. Lap 1.0 bukan hanya lebih besar, tapi dibangun dengan prinsip kolaborasi global yang transparan, bukan kompetisi tertutup.

Eropa mengalami lonjakan pengaruh diplomatik dan finansial. Korea Selatan menyusul Jepang dan China sebagai kekuatan antariksa utama di Asia. Negara-negara berkembang seperti Indonesia mendapatkan panggung penting dalam geopolitik luar angkasa.

Amerika Serikat dan China?

Tanggapan resmi penuh pujian. Tapi analis menyimpulkan: keduanya sedang mengevaluasi strategi besar mereka. NASA mempercepat program bulan, dan CNSA mendadak menambah anggaran untuk pengembangan orbit Mars.

---

> "Lap 1.0 bukan tentang siapa yang paling dulu tiba di luar angkasa. Tapi siapa yang memilih untuk tinggal, belajar, dan bekerja bersama."

– Milimnava, pernyataan resmi di hadapan UN-SPACE Forum

---

Setelah Corevibe Token menembus valuasi $400 miliar USD, Milimnava diundang secara pribadi oleh keluarga Walton—pilar utama jaringan ritel global Walmart—ke ranch eksklusif mereka di Arkansas. Jamuan makan malam yang awalnya tampak formal perlahan berubah menjadi diskusi strategis berskala global.

Topik Besar yang Dibahas:

1. Kemungkinan Integrasi Pembayaran Corevibe Token:

Walton tertarik menjadikan Corevibe sebagai metode pembayaran alternatif di jaringan Walmart.

Uji coba awal diusulkan untuk 50 lokasi di Texas dan Florida sebagai tahap validasi awal.

2. Kerja Sama Hiburan & Ekspansi Budaya:

Pembahasan berkembang saat Walton Family menunjukkan ketertarikan pada Studio Milinium (yang dikelola Milim) dan Lunaris Studio (studio Vtuber tempat Aira Hoshikawa berasal).

Mereka melihat potensi menggabungkan kekuatan retail dan hiburan digital untuk menjangkau generasi muda dan komunitas otaku Amerika Latin serta Asia Tenggara.

Usulan:

Walmart akan mendukung produksi film animasi kolaboratif.

Penayangan eksklusif di platform Walmart+.

Licensing karakter dan IP Studio Lunaris untuk brand clothing & aksesori ritel mereka.

3. Investasi Walton di Stellarbridge:

Walton Family mengakui telah menyuntikkan dana ke Stellarbridge, perusahaan eksplorasi orbit rendah dan transportasi luar angkasa sipil.

Mereka menyebutkan bahwa mereka ingin mengamankan posisi di sektor logistik orbit, dan melihat potensi kolaborasi dengan Milim bila Altheon juga masuk ke bidang teknologi orbit atau AI logistik.

4. Nilai Filosofis:

Diskusi juga menyentuh filosofi perusahaan Milim yang lebih komunitas-sentris.

Walton mengakui pendekatan Milim berbeda dengan perusahaan tradisional: "Kamu bukan pedagang, kamu penggerak gelombang budaya," ujar salah satu anggota keluarga Walton.

---

Setelah kembali dari pertemuan eksklusif bersama Walton Family, suasana di kediaman Milim di Los Angeles kembali tenang. Namun, di ruang tamu yang sunyi, Arvid duduk sambil membuka laptopnya, menampilkan sejumlah data tentang ketimpangan global dan statistik kesehatan mata.

"Milim," ujar Arvid perlahan, "aku tahu kamu sedang mengejar sesuatu yang besar... tapi bagaimana kalau kita sisakan sebagian dari semua ini untuk sesuatu yang abadi—yayasan amal."

Milim menatap Arvid sejenak, sebelum menyandarkan punggung dan menutup mata.

"Katakan," balasnya lembut.

Saran Arvid:

Membentuk Yayasan Altheon Humanity sebagai entitas non-profit global.

Fokus awal: pengobatan untuk gangguan mata, khususnya retinopati dan katarak di negara miskin, yang sering terabaikan.

Program distribusi pangan reguler ke kawasan rawan kelaparan di Afrika Timur, Asia Selatan, dan Amerika Latin.

Beasiswa pendidikan dan pembangunan sekolah berbasis teknologi di desa-desa terpencil, termasuk pendidikan AI, energi terbarukan, dan agrikultur cerdas.

Milim membuka mata, menatap layar Arvid, lalu mengangguk.

"Kita tambahkan satu hal lagi. Pendidikan harus gratis. Dan bukan cuma untuk Afrika dan Asia, tapi juga Eropa Timur, kawasan kumuh Amerika, sampai desa-desa pedalaman Australia."

Arvid tersenyum kecil, menambahkan dalam draf proposalnya:

"Visi: Dunia yang tak lagi dibatasi akses, oleh kemiskinan, kelaparan, atau kebutaan."

Milim mengesahkan proposal dengan satu kalimat:

> "Buat mereka bisa melihat masa depan, secara harfiah maupun harapan."

Yayasan akan didanai awal dari profit Milim pribadi dan juga dari pengalokasian sebagian kecil token Corevibe untuk mendukung program sosial jangka panjang.

---

Sore itu, dalam ruangan pertemuan pribadi di markas besar Altheon Corps di Los Angeles, Milim mempresentasikan rencana besarnya kepada Arvid dan tim legal yayasan yang baru dibentuk.

"Anggaran awal: $300 juta," ucap Milim dengan tegas. "Ini bukan PR. Ini komitmen hidup."

Arvid memperhatikan Milim dengan bangga—wajahnya serius, namun penuh semangat seperti seseorang yang telah menemukan arah sejatinya.

Fokus Geografis dan Distribusi Awal Dana

1. Amerika Serikat (20%)

Penyediaan akses pengobatan mata di komunitas miskin perkotaan (Detroit, Baltimore, kawasan pinggiran selatan).

Pembangunan pusat pendidikan gratis berbasis teknologi di kota-kota kecil dan reservasi suku asli.

2. Brasil & Argentina (15%)

Program nutrisi untuk anak-anak jalanan dan populasi kumuh.

Klinik keliling untuk deteksi dini penyakit mata dan penyuluhan kesehatan.

3. Wilayah Konflik Global (20%)

Bantuan netral untuk korban perang sipil dan konflik bersenjata (Yaman, Sudan, Ukraina timur).

Tim medis independen di bawah payung yayasan.

4. Asia Tenggara – Indonesia & Timor Leste (15%)

Pembangunan sekolah gratis di kawasan terpencil seperti Papua, NTT, dan pedalaman Kalimantan.

Fasilitas air bersih dan pelatihan pertanian berkelanjutan.

5. Asia Timur (10%)

Fokus pada daerah pedesaan di Mongolia, Laos Utara, dan desa terpencil di Tiongkok barat daya.

Pengiriman tenaga pengajar dan relawan teknologi dari komunitas global.

6. Eropa Timur (20%)

Beasiswa teknologi dan pelatihan kerja untuk pemuda dari Bulgaria, Ukraina barat, dan Serbia.

Rehabilitasi dan terapi pasca-konflik.

---

Setelah melalui serangkaian pertemuan strategis dan diskusi mendalam, Milim akhirnya merencanakan pendirian Yayasan Milim Health dengan tujuan mulia untuk memberikan dampak positif bagi dunia. Yayasan ini dirancang untuk membantu mengatasi berbagai masalah kemanusiaan, termasuk masalah kesehatan, pendidikan, kelaparan, dan kesejahteraan masyarakat di negara-negara berkembang dan kawasan konflik.

---

Rencana Keuangan Yayasan Milim Health:

Total Anggaran Awal: $3 Miliar

Sumber Dana:

1. Milim Nava (Pribadi - Milim): $500 juta

Milim memutuskan untuk menyumbangkan $500 juta dari kekayaan pribadinya, yang berasal dari kesuksesannya dalam berbagai bidang bisnis dan teknologi. Ini mencerminkan dedikasinya yang tinggi terhadap proyek kemanusiaan ini.

2. Arvid (Investasi Pribadi): $400 juta

Arvid, yang telah lama menjadi mitra Milim dan salah satu pendukung setia, berkomitmen untuk menyumbangkan $400 juta guna mendukung yayasan ini, memperkuat fondasi finansialnya.

3. Altheon Corps: $300 juta

Perusahaan teknologi yang didirikan oleh Milim juga berinvestasi sebesar $300 juta sebagai bentuk kontribusi untuk proyek ini, menegaskan komitmennya terhadap perubahan sosial global.

4. Rei dan Celine (Mitra dan Rekan Bisnis): $100 juta

Rei dan Celine, mitra strategis Milim, turut berkontribusi dengan menyumbangkan $100 juta, menunjukkan dukungan mereka yang tak tergoyahkan untuk mengatasi masalah dunia melalui tindakan nyata.

5. Mr. Beast (Influencer dan Filantropis): $10 juta

YouTuber dan filantropis terkenal Mr. Beast memberikan kontribusinya sebesar $10 juta, sebagai bagian dari komitmennya untuk membantu menciptakan dunia yang lebih baik melalui proyek-proyek kemanusiaan.

6. Influencer dan Selebriti (Logan Paul, Alan Walker, Marshmello, KSI, Kylian Mbappé, Scarlett Johansson): $100 juta

Sebagai bagian dari gerakan untuk memperluas cakupan yayasan, berbagai selebritas dan influencer terkenal seperti Logan Paul, Alan Walker, Marshmello, KSI, Kylian Mbappé, dan Scarlett Johansson berkomitmen untuk menyumbangkan $100 juta secara kolektif. Keikutsertaan mereka akan memberikan visibilitas yang lebih besar dan menarik perhatian lebih banyak orang untuk ikut serta dalam upaya kemanusiaan ini.

7. Publik dan Perusahaan Lainnya (Donasi Terbuka): Sisanya

Sebagai bagian dari strategi pendanaan, yayasan juga akan membuka peluang bagi publik dan perusahaan lain untuk menyumbang. Dengan adanya transparansi dan tujuan yang jelas, diharapkan masyarakat luas akan terinspirasi untuk berkontribusi.

---

Fokus Yayasan Milim Health:

Dengan dana yang sangat besar ini, Yayasan Milim Health memiliki rencana ambisius untuk menciptakan dampak global dalam beberapa sektor utama:

1. Pengobatan Mata dan Kesehatan Umum:

Klinik keliling dan pusat pengobatan di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan.

Teknologi medis untuk deteksi penyakit mata dan perawatan lainnya di negara-negara berkembang.

2. Pendidikan Gratis dan Akses Pengetahuan:

Membangun dan memperbarui infrastruktur pendidikan di negara-negara berkembang, termasuk menyediakan pelatihan untuk generasi muda agar siap menghadapi tantangan global.

Penyediaan akses gratis untuk sumber daya pendidikan berbasis teknologi di daerah-daerah yang sulit dijangkau.

3. Kelaparan dan Nutrisi:

Menyediakan program makanan dan pasokan untuk keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan di berbagai belahan dunia.

Pengembangan proyek pertanian ramah lingkungan untuk membantu ketahanan pangan jangka panjang.

4. Kesehatan Masyarakat dan Akses Obat:

Menyediakan akses kepada obat-obatan penting dan layanan medis bagi mereka yang tidak mampu di kawasan dengan sistem kesehatan yang buruk.

5. Keberlanjutan dan Energi Terbarukan:

Membangun program untuk meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan alam, serta mengedukasi dan menyediakan solusi berbasis energi terbarukan di berbagai negara.

---

Tantangan dan Harapan

Dengan anggaran yang signifikan dan dukungan yang luas dari individu, perusahaan, serta selebritas, Milim merasa optimis bahwa yayasan ini akan menjadi kekuatan yang dapat mengubah banyak kehidupan di seluruh dunia. Tetapi dia juga sadar bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, dan tantangan besar masih menunggu.

"Kita memiliki tanggung jawab yang besar, dan ini bukan tentang seberapa banyak uang yang kita miliki, tetapi tentang seberapa besar dampak yang dapat kita berikan. Ini adalah langkah pertama untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik," kata Milim, berbicara dengan keyakinan yang tak tergoyahkan.

---

More Chapters