Cherreads

Chapter 15 - Setengah Monster

Kepala Storm terasa sangat sakit namun apa daya Storm tidak bisa berbuat banyak karena kedua tangannya dirantai dengan ikatan yang kuat.

"Aku harus pergi dari sini, "Storm mencoba melepaskan tangannya yang dibelenggu rantai.

Tidak mau menyerah Storm memberontak sekuat kuatnya agar bisa terlepas lagi lagi tidak bisa dan membuatnya semakin pusing tidak bisa melepaskan ikatannya.

"Bukk, "Suara langkah kaki terdengar jelas menuju kearahnya.

Storm sangat yakin yang menemuinya pasti Mira mana mungkin orang lain tahu tempat ini dan benar saja Mira datang membawa sebuah suntikan yang didalamnya ada cairan berwarna hijau.

"Grrr, "Banyak monster yang mengikuti Mira dibelakangnya tidak menyerang Storm sebelum diperintahkan Mira.

"Nikmati sisa hidupmu sebagai mosnter!... "Mira mendekati Storm lalu menyuntikkan cairan hijau dipindak Storm.

"Aaargh!... "Storm berteriak keras karena cairan hijau mamasuki tubuhnya dan merasakan seperti ditusuk ribuan jarum.

"Sudah selesai, "Setelah menyuntikkan cairan hijau yang mengubah Storm menjadi monster perlahan lahan mundur karena Storm mulai bereaksi.

Storm tidak bisa mengendalikan dirinya yang haus akan membunuh tapi sekuat tenaga Storm menahannya agar tidak berbuat demikian. Mata Storm memerah mengeluarkan air mata darahnya menahan sakit diseluruh tubuhnya dan juga rambutnya perlahan lahan memutih serta tumbuh sedikit taring dimulutnya.

"Tahan! "Tahan!

"Sadar Storm sadar!... "Storm menahan tubuhnya yang ingin mencabik cabik Mira pengaruh terkena suntikan tadi.

"Krakk, "Storm melepaskan rantainya dengan memberontak hendak menyerang Mira.

Storm berlari kearahnya menggunakan tangannya menjadi pedang hendak menebasnya sedangkan Mira tersenyum melihat Storm hendak menebasnya lalu mengeluarkan pistol dari sakunya dan langsung menembak Storm.

"Dorrr, "Storm jatuh bersimbah darah memegangi dadanya yang terkena tembakan.

"Akan kuhabisi nanti!... "Storm menatap tajam dengan mata merahnya kearah Mira dengan dipenuhi kebencian lalu setelah itu pergi dari hadapannya.

Mira tidak mengejarnya pergi tapi memerintahkan semua monster mengejarnya dan habisi Storm sebelum sempat berubah menjadi monster sepenuhnya. Karena tujuannya nanti setelah Storm telah menjadi monster dia akan mengendalikannya membunuh siapapun yang dia mau.

"Cepat kejar dia, "Monster yang dibelakangnya sedari tadi diperintahkan Mira mengejar Storm yang lari keluar gedung.

"Raurrr, "Ribuan monster datang diberbagai arah entah darimana mereka bermunculan tapi setelah mencium ada aroma darah membuat sekumpulan monster mencari darimana asalnya.

"Aaargk, "Storm berlari sambil memegang dadanya yang keluar darah.

"Kesana saja!... "Storm berlari dengan sekuat tenaga menuju sebuah hotel yang sangat tinggi.

Mosnter naga mengepung hotel yang dimasuki Storm sambil mencari keberadaanya disekitar mencari jejak keberadaannya. Storm memasuki lift karena tidak sanggup naik anak tangga sambil menekan tombol lantai paling atas agar aman dari monster yang mencari keberadaanya.

"Tittt, "Storm tiba dilantai paling atas lalu menuju sebuah kamar yang masih bersih.

"Huhh! "Huhh! "Storm mengambil peluru pistol yang menancap didadanya sambil menahan sakitnya.

"Takk, "Setelah mengambil peluru dengan susah payah Storm terbaring dikasur kamar.

Selama Storm tertidur monster didekat hotel masih belum menemukannya dan semua monster yang mengejarnya tadi kembali kesarang mereka karena sudah lama mencari keberadaan Storm namun tidak menemukannya.

"Dimana aku, "Storm bangun melihat langit langit kamar tempatnya terbaring.

Setelah ingat kejadian tadi Storm beranjak dari kasurnya lalu mendekati jendela melihat pemandangan kota yang hancur. Storm melihat didalam kamar saat ini dia berada dan melihat banyak senjata mulai dari sniper, pistol dan tembakan lainnya tersusun rapi didalam lemari kaca.

"Apa kugunakan saja senjata ini, "Storm mendekati lemari kaca yang dipenuhi banyak senjata.

Storm tidak tahu siapa pemiliknya namun kalau tidak digunakan pasti akan diambil orang lain jika ada yang datang kemari. Karena terdesak diincar banyak monster dan juga pasti Mira tidak membiarkannya pergi dari kota ini. Storm memutuskan mengambil senjata dilemari kaca dihadapannya untuk berjaga jaga dari serangan monster. Dan juga dirinya sudah menjadi setengah monster jika dirinya hilang kendali maka bisa saja menghabisi siapapun yang dilihatnya.

More Chapters