Cherreads

Heavens of the Gods

PenulisEror
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
838
Views
Synopsis
writershelper@webnovel.com
Table of contents
Latest Update2
12025-05-26 03:50
VIEW MORE

Chapter 1 - 1

Gurun Trax pernah menjadi lokasi berdirinya Klan Lin salah satu sekte terkuat Paviliun Bintang Timur tetapi pertempuran 500 tahun lalu telah mengubah Istana Suci keluarga Lin menjadi tempat pembuangan mayat.

Selama puluhan tahun tempat ini terabaikan oleh dunia dan berganti nama menjadi Istana Tengkorak karena begitu banyak orang yang terkubur di sini.

Setelah sekian lama menyimpan rahasia besar tersebut, hari ini Gurun Trax kembali menjadi tempat pertempuran besar lainnya. 

Di bawah cakrawala seorang pria paruh baya dikepung oleh ribuan orang.

"Senior Kaisar Pedang Jiwa, serahkan kitab Kaisar Pedang itu!."

"Tianxin! Serahkan kitab Kaisar Pedang. Jikalau engkau ingin tetap hidup!."

"Tianxin! Jangan keras kepala. Kamu tidak mungkin mampu mengalahkan kami semua! Lagipula tempat ini telah disegel."

"Tianxin! Jangan harap kami mengampunimu. Kami menuntut balas atas kematian semua orang yang telah kau bunuh!."

Satu demi satu orang berusaha membujuk pria paruh baya di hadapan mereka itu.

Semua orang sadar meski jumlah mereka sangat banyak tapi setidaknya ratusan bahkan ribuan orang akan kehilangan nyawa jikalau pertempuran terjadi. 

Oleh sebab itu tidak ada orang yang berani menyerang pertama karena mengetahui mereka pasti akan kehilangan nyawa.

Pria paruh baya itu tanpa ekspresi mendengar semua perkataan mereka. Dia adalah Tianxin yang dikenal sebagai Kaisar Pedang Jiwa. Badannya sedikit kurus namun berotot dengan perawakan yang tinggi. Rambut panjangnya terurai terkibas angin. Di tangan kanannya ada sebuah pedang tidak berbentuk di pegangnya erat-erat.

'Inikah takdirku, harus mati di tempat ini. Jikalau aku berjuang lebih keras dari awal mungkin saja mereka semua tidak berarti apa-apa di hadapanku.' Batin Tianxin saat memeriksa sekelilingnya.

Semua orang yang hadir di tempat ini adalah praktisi tingkat tinggi. Tidak sedikit juga yang merupakan kepala sekte. Berkumpulnya mereka semua karena ingin merebut Kitab Kaisar Pedang, yang merupakan Teknik Kultivasi Pedang Terhebat di dunia Cultivator. 

Tianxin menghela nafas panjang ketika mengingat semua ini dimulai 35 tahun yang lalu, dia yang hidup di pegunungan sebatang kara mulai turun gunung dan tanpa sengaja menemukan Kitab Kaisar Pedang salah satu dari Tujuh Kitab Pedang Tanpa Tanding. 

Kemunculan Tujuh Kitab Tanpa Tanding menjadi awal sesuatu yang disebut Era Kekacauan.

Begitu banyak manusia yang gugur juga kemunculan bakat-bakat dalam dunia Cultivator. Banyak yang disebut sebagai Pahlawan ataupun Penjahat. Tetapi Tianxin bukan salah satunya.

Tianxin memejamkan matanya, dirinya sadar bahwa hari ini tidak mungkin bisa lolos dari kepungan orang-orang. Walaupun dia adalah Kaisar Pedang Jiwa yang mampu mengendalikan berbagai macam senjata dari jarak jauh namun dihadapkan pada ribuan orang kemungkinan besar dia tidak dapat mengambil alih semua senjata yang ada di tempat ini. Meskipun semua bisa melihat Tianxin memejamkan matanya tidak satupun yang berani menyerang.

Satu demi satu kenangan mulai terlintas dipikiran Tianxin, dia sebenarnya adalah anak dari seorang Kaisar namun kehadirannya tidak diakui.

Dimana ibunya, Yuan Er, dulu adalah seorang gadis tawanan yang menjadi selir dari seorang Kaisar. 

Setelah sekian lama hidup bersama, Yuan Er mengandung Tianxin. Kaisar yang dari awal menganggap Yuan Er hanyalah sebagai selir pelampiasan mulai menyusun rencana untuk membunuhnya. Namun hal tersebut digagalkan oleh salah seorang pengawal pribadi Kaisar.

Malam ketika rencana pembunuhan terjadi pengawal yang ditugaskan oleh Kaisar untuk membunuh Yuan Er, melepaskannya dengan membocorkan semua rencana Kaisar.

Karena mengetahui rencana dari Kaisar, Yuan Er mulai melarikan diri ke daerah pegunungan Ceiling. 

Disana, Yuan Er bertemu dengan seorang Pengemis pun memutuskan untuk tinggal bersama dia hingga lahirlah Tianxin.

'Andaikan saja Aku bisa duduk di singgasana mungkin semua orang yang hadir di sini akan segan melawanku.' Batin Tianxin teringat kembali akan sebuah kisah yang diceritakan oleh Yuan Er, 'Ibu, maafkanlah aku.'

Apa yang terjadi hari ini karena tekad balas dendam, Tianxin menghabiskan seluruh waktunya untuk mempelajari bela diri. Pada akhirnya Tianxin tidak pernah mencapai tujuannya.

Saat berusia 15 tahun, Pengemis Misterius menurunkan semua kekuatan yang dimilikinya kepada Tianxin setelah itu dia menghilang dari dunia.

Setelah menerima semua teknik bela diri dari Pengemis Misterius, Tianxin memutuskan untuk kembali ke Gubuk yang mereka tempati.

Setibanya di Gubuk, Yuan Er telah tewas terbunuh secara mengenaskan.

Selama bertahun-tahun Tianxin mencari keberadaan Pengemis Misterius. Orang kuat yang telah membentuk karakternya menjadi salah satu Praktisi Pedang Terkuat berharap mendapatkan informasi tentang tragedi yang terjadi di Gunung Ceiling. Pada akhirnya Tianxin tidak menemukan jawaban.

'Semua terasa sangat aneh... Sampai akhir hayatku, Aku bahkan tidak mengenalmu Guru.' Batin Tianxin.

Tianxin merasa telah menghabiskan seluruh hidupnya sia-sia setelah mendapatkan Kitab Kaisar Pedang dia mengurung diri selama lebih dari lima belas tahun sebelum muncul kembali di dunia.

Berkat pencapaian yang tinggi dalam ilmu Pedang membuatnya terkenal dalam waktu singkat dan mendapatkan julukan Kaisar Pedang Jiwa, salah satu Cultivator terkuat di dunia.

Kemunculannya secara tiba-tiba membuat banyak Cultivator mulai menyelidiki latar belakangnya dan akhirnya menemukan Tianxin memiliki Kitab Kaisar Pedang.

Semua itu membawa Tianxin ke situasi yang dihadapinya sekarang. Tianxin membuka matanya dan menatap semua Cultivator dengan dingin.

"Segel, iya? Hari ini kupastikan tidak ada yang keluar hidup-hidup dari tempat ini. Langit dan Bumi akan menjadi saksi terjadinya kembali pertempuran di Gurun ini."

Tianxin mengeluarkan sebuah buku dari cincin penyimpanan. Semua Cultivator langsung bereaksi karena Kitab Kaisar Pedang mengeluarkan cahaya yang sangat kilau sebelum padam kembali.

"Inikah Kitab Kaisar Pedang?."

"Sungguh sangat menakjubkan. Kitab Kaisar Pedang memang seperti yang dirumorkan."

"Tidak heran, dengan memiliki Kitab Kaisar Pedang dalam waktu singkat Tianxin mampu mengukir namanya."

"Kaisar Pedang Jiwa. Dengan Kitab itu, di masa depan Aku akan melampauinya."

Semua orang terpukau melihat Kitab Kaisar Pedang yang di genggam oleh Tianxin.

"Kitab ini yang kalian inginkan? Ambillah!."

Tianxin melemparkan Kitab itu ke langit. Belum sempat para Cultivator bereaksi, Tianxin menarik pedangnya dan melepaskan sebuah energi pedang yang sangat dahsyat.

"Apakah kau sudah gila!."

"Bajingan!"

"Sial! Jangan biarkan energi pedangnya menyentuh Kitab itu!."

Beberapa Cultivator terdepan secara reflek tubuh mereka bergerak ke arah Kitab itu tanpa peduli dengan energi pedang yang dilepaskan oleh Tianxin seketika langsung terbunuh. 

Begitu pula Dengan Kitab Kaisar Pedang, walau menyimpan teknik-teknik Pedang Terkuat tetapi tetap saja terbuat dari buku. Energi pedang yang berbentuk cahaya merah tua itu segera menembus buku tersebut, membuatnya hancur menjadi serpihan.

Semua Cultivator menarik senjata mereka dan begitu murka karena tindakan itu, sementara Tianxin tertawa keras menanggapi mereka.

"Kalian menginginkan Kitab Kaisar Pedang? Tidak akan Aku biarkan!"

Selesai berkata demikian Tianxin mulai maju menyerang dengan pedangnya.

Berkat teknik Kaisar Pedang, Tianxin dengan mudah membunuh beberapa Cultivator di hadapannya.

Semua terjadi begitu cepat, beberapa Cultivator mencoba menahan serangannya hanya saja pedang mereka hancur dengan mudahnya ketika menyentuh pedang Tianxin.

Pedang Tianxin bukanlah sebuah pedang pusaka, tetapi energi yang terkandung dalam pedang tersebut begitu besar membuat pedangnya memiliki daya rusak yang sangat dahsyat serta dengan mudah memotong baja. 

Para Cultivator tidak lagi tinggal diam, mereka menyerang pada waktu yang hampir bersamaan. Pertempuran sengit pun terjadi antara Tianxin melawan ribuan Cultivator. Di hadapan begitu banyak Cultivator, Tianxin tidak sedikitpun gentar bahkan dapat bertarung sambil tersenyum tanpa peduli dengan tubuhnya yang mulai dipenuhi luka.

Pertarungan tidak berlangsung lama, sekitar dua puluh menit berlalu sebelum para Cultivator bergerak mundur menjauhi Tianxin dan memandangnya merasakan ketakutan.

Kondisi Tianxin sangat buruk, seluruh tubuhnya dipenuhi luka tetapi dia masih mampu mempertahankan kesadarannya setelah kehilangan banyak darah. Nafasnya memang berat, namun dirinya terlihat masih bisa membunuh sebagian Cultivator yang tersisa untuk mati bersamanya.

"Karena kalian telah menyegel tempat ini, Aku tidak perlu repot-repot membunuh kalian semua satu persatu!"

Walaupun Tianxin berkata demikian, sesungguhnya dia sudah di ambang kematian. Segera Tianxin mulai membentuk pola-pola rumit di tangannya.

"Tianxin! Ah, bukan Tianxin. Berhenti mempermainkan perasaanku! Kau telah membangunkan Aku!."

Seketika Tianxin berhenti membuat pola-pola rumit di tangannya yang hampir selesai. Tianxin serta para Cultivator tersisa memandang ke arah sumber suara tersebut dan menemukan seorang wanita berparas cantik bak bidadari berusia 20-an tahun berjalan ke arah Tianxin.

"Bukankah Wanita itu terlihat seperti sebuah lukisan Legendaris yang menceritakan tentang pemilik tujuh Dunia?."

"Tidak mungkin! Itu hanya Legenda!."

"Lihat! Itu adalah Tongkat Lotion yang menjaga keseimbangan tujuh Dunia."

"Ribuan tahun telah berlalu. Tidak Aku sangka bisa melihat pemilik tujuh Dunia, Xie Linghua di tempat ini."

Mereka semua segera mengenalinya sebagai pemilik tujuh Dunia, Xie Linghua, dengan keberadaan Tongkat Lotion yang ada pada wanita tersebut. Bentuknya yang cenderung menyerupai Ular dengan warna hitam pekat dan di bagian atasnya terdapat tujuh bulatan kecil berpola mengitari Tongkat Lotion.

Wanita tersebut melihat sekelilingnya yang dipenuhi jasad Cultivator hebat, dirinya yakin Tianxin telah kehabisan energi kehidupannya dan tinggal menunggu waktu sebelum kesadaran Tianxin habis.

"Karena kalian telah datang untuk menghabisinya, jangan harap bisa kembali hidup-hidup!."

Wanita tersebut berkata dengan dingin.

Cultivator yang tersisa sangat ketakutan melihat amarah dari Wanita tersebut dan ingin melarikan diri dari tempat ini namun semua sudah terlambat.

Tongkat Lotion yang ada padanya di tancapkan ke tanah. Energi dahsyat seperti badai yang bersumber dari Tongkat Lotion menyebar menghancurkan tempat ini. Semua Cultivator selain Tianxin tewas terbunuh dalam satu tarikan nafasnya.

"Xie Linghua…"

"Pemilik Tujuh Dunia, Aku datang untuk menyelamatkanmu setelah delapan kali engkau mengalami kegagalan. Aku harap dengan membangkitkan kamu untuk terakhir kalinya engkau mampu menyatukan Tujuh bagian tubuhmu yang tersebar di Tujuh Dunia."

Xie Linghua memotong Tianxin.

"Pemilik Tujuh Dunia..."

Tianxin tersedak ludahnya sendiri saat Xie Linghua memotong perkataannya.

Xie Linghua menggelengkan kepala pelan, "Benar… Engkau adalah Tianxin, pemilik Tujuh Dunia. Di masa lalu engkau dikenal sebagai Dewa Tertinggi."

"Jika apa yang kamu katakan itu benar, kenapa Aku tidak mengingat apapun. Jikalau Akulah sang Dewa Tertinggi, kenapa…"

Tianxin tidak bisa menyelesaikan kata-katanya sebelum muntah darah, kesadarannya perlahan-lahan mulai hilang.

Yang bisa Tianxin lakukan hanya tersenyum selebar yang dia bisa kepada Xie Linghua, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Mata Xie Linghua berkaca-kaca menatap Tianxin meninggal dalam posisi berdiri dengan menggunakan pedangnya sebagai penyangga. 

"Aku telah menunggu begitu lama. Di delapan kehidupan engkau melarangku untuk tetap ada di sampingmu. Ini kali yang terakhir, Aku akan ikut denganmu!."

Xie Linghua berkata dengan nada yang penuh sesal seakan dia telah menyia-nyiakan waktu yang amat berharga.

Xie Linghua meneteskan air mata menatap Tianxin. Tongkat Lotion yang digenggamnya bergerak dengan sendirinya ke arah Tianxin, segera setelah itu muncullah tujuh warna dari ketujuh bulatan berpola yang ada pada tongkat Lotion.

"Tunggu!."

Xie Linghua berdecak kesal melihat tongkat Lotion bergerak secara reflek tanpa perintah darinya.

"Nona Xie, jangan keras kepala. Dia adalah reinkarnasi dari Aku. Bukan berarti dia adalah Aku. Sekalipun dia adalah reinkarnasiku, dia tetap akan menjadi dirinya."

Tubuh Tianxin yang sudah tidak bernyawa seakan dikendalikan oleh kekuatan besar sehingga dapat berbicara bahkan bisa berjalan menghampiri Xie Linghua dengan membawa Tongkat Lotion yang tidak berfluktuasi lagi di tangannya.

Xie Linghua yang berniat menghentikan tongkat Lotion seketika terpaku menatapnya.

Suara yang tidak lazim baginya membuat hatinya bergejolak. Perasaan sedih bercampur bahagia terpancar jelas di raut wajahnya. Xie Linghua telah melewati hari-harinya dalam kesepian, kesunyian yang tak berujung membuat dirinya merana.

Bagaimanapun Dewi Penjaga Tujuh Dunia yang dikenal sekarang ini awalnya manusia biasa yang telah melewati berbagai rintangan hidup, tidak terlepas dari cinta, persahabatan, keluarga dan banyak hal lainnya.

"Tianxin…"

"Nona Xie, jangan sedih. Keseimbangan tujuh Dunia bergantung padamu. Tanpamu aku khawatir keseimbangan alam tidak dapat dikontrol dengan baik."

Tianxin berkata dengan lembut demi menenangkan hati Xie Linghua.

"Tidak! Ini terakhir kalinya engkau dilahirkan kembali. Jikalau gagal seluruh dunia akan dikuasai oleh Dewa Iblis, disaat itu kuasa kegelapan akan menghancurkan semua makhluk yang ada di Alam Semesta."

Xie Linghua mengingatkan Tianxin. 

"Sekalipun Aku ikut bersamamu, Tongkat Lotion akan tetap ada di dalam diriku. Jikalau engkau mati di kehidupan terakhirmu, apa gunanya Aku menjaga keseimbangan Dunia." 

Keputusan Xie Linghua sudah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, sekalipun itu Dewa Tertinggi yang melarangnya.

Melihat tekad Xie Linghua, Tianxin menggelengkan kepalanya pelan, "Baiklah, Nona Xie."

Setelah selesai berkata kekuatan besar yang mengendalikan tubuh Tianxin memberikan tongkat Lotion kepada Xie Linghua.

Xie Linghua menengadah menatap cakrawala. Diangkatnya Tongkat Lotion yang ada pada tangan kanannya mengarah ke langit, "Aku, Xie Linghua dengan ini bersumpah diri kepada langit dan bumi. Demi melindungi Pemilik Tujuh Dunia, Aku membagi diriku menjadi dua bagian."

Bersamaan dengan itu tujuh warna pelangi keluar dari bulatan berpola yang ada pada Tongkat Lotion membelah tubuh Xie Linghua dari atas kepala hingga bagian bawahnya menjadi dua bagian.

Perlahan-lahan tubuh Xie Linghua yang sudah terbelah terbentuk kembali menjadi dua orang yang sama.

"Setengah dari jiwaku akan selalu bersamamu."

Segera setelah itu cahaya tujuh warna mulai menyelimuti tubuh Tianxin dan tubuh Xie Linghua yang lainnya. Perlahan-lahan cahaya itu mengelilingi keduanya sebelum menyebar menerangi cakrawala dan padam kembali merubah tempat ini menjadi kehampaan.