Bab 73: Peluncuran Perdana dan Awal Pembuatan Lap Stasiun 1.0
Tanggal: April 2023
Lokasi Peluncuran: Kompleks Skyport Eropa – Jerman
Hari ini menandai tonggak sejarah besar dalam eksplorasi luar angkasa sipil. Di hadapan para tokoh dunia dan publik global, roket Skyreach 4.0 sukses meluncur ke orbit rendah Bumi, membawa batch pertama dari komponen utama Lap Stasiun 1.0—stasiun luar angkasa hasil kolaborasi antara Uni Eropa, Korea Selatan, dan sektor swasta global.
Tokoh-tokoh penting seperti Milim, Yuri Milner, MrBeast, Mark Rober, serta para perwakilan dari European Space Agency (ESA) dan Korean Aerospace Research Institute (KARI) turut hadir menyaksikan langsung peluncuran monumental ini dari pusat kendali di Jerman.
---
Rangkaian Peluncuran dan Perakitan
April 2023 – Tahap 1: Peluncuran Modul Pusat
Skyreach 4.0 mengangkut modul pusat Lap Stasiun 1.0 yang berisi sistem komando, docking utama, dan panel surya awal. Roket ini berhasil menyisipkan modul ke orbit LEO pada ketinggian 420 km.
Juli 2023 – Tahap 2: Modul Ilmiah dan Daya Tambahan
Peluncuran kedua membawa dua modul ilmiah (biologi dan material) serta bagian tambahan dari panel surya untuk mencapai output daya 400 kW.
November 2023 – Tahap 3: Modul Komersial dan Laboratorium
Modul komersial Stellarbridge dan peralatan laboratorium canggih diluncurkan bersamaan dengan kapsul kru uji pertama yang bertugas mengintegrasikan sistem.
Februari 2024 – Tahap 4: Perakitan Final dan Uji Orbit
Kru dari ESA dan KARI melakukan manuver docking dan integrasi penuh di orbit. Sistem daya, kontrol atmosfer, dan komunikasi berhasil diuji secara penuh.
Awal 2025 – Operasional Penuh
Lap Stasiun 1.0 siap menerima kru penuh dan menjalankan misi komersial, ilmiah, dan edukatif. Fokus utama pada produksi mikrogravitasi dan riset bioteknologi.
---
Tujuan dan Visi Jangka Panjang
Dengan anggaran total $60 miliar USD, proyek ini tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknologi, tetapi juga upaya menurunkan biaya peluncuran satelit dan riset luar angkasa bagi negara dan entitas swasta. Keberadaan stasiun ini akan:
Mempercepat program antariksa nasional Korea Selatan dan negara-negara Eropa Timur
Memberi ruang bagi eksperimen internasional yang sebelumnya hanya bisa dilakukan di ISS
Mendukung pengembangan teknologi roket ringan dan mesin efisien hasil kerja sama dengan Stellarbridge
---
Lokasi: Kantor Regional ESA, Darmstadt – Jerman
Tanggal: Mei 2023 (sebulan setelah peluncuran tahap 1)
Peserta Utama:
Milim – CEO Stellar Bridge
Yuri Milner – Co-Founder dan Kepala Divisi Strategi Keuangan Stellar Bridge
Dr. Lena Krauss – Direktur Operasional ESA
Park Jin-Woo – Ketua Divisi Inovasi Luar Angkasa KARI
Beberapa diplomat Eropa dan penasihat ekonomi Korea Selatan
---
Topik Utama: Biaya Proyek Lap Stasiun 1.0 yang Melonjak
Dengan total anggaran mendekati $60 miliar USD, semua pihak menyadari beban biaya yang besar, terutama karena:
Kompleksitas peluncuran bertahap ke orbit LEO.
Produksi sistem lingkungan tertutup untuk modul manusia.
Penambahan modul komersial dan ilmiah baru di masa depan.
Biaya kru dan sistem logistik lintas negara.
---
Solusi yang Diusulkan dalam Rapat:
1. Ekspansi Modul Komersial dan Monetisasi Akses
Yuri Milner menyarankan perluasan penggunaan modul komersial untuk riset mikrogravitasi. Dia mengklaim beberapa perusahaan farmasi AS, Jepang, dan Eropa telah menunjukkan minat menyewa ruang eksperimen dengan nilai awal kontrak mencapai $4,5 miliar USD.
2. Kontribusi Dana Bersama dan Subsidi Regional
ESA mendorong penerapan subsidi kolektif Uni Eropa, mengingat proyek ini mendukung pengaruh Eropa dalam sektor luar angkasa.
KARI setuju meningkatkan kontribusi anggaran hingga $1,2 miliar USD tambahan, dengan syarat 20% eksperimen dikelola bersama oleh ilmuwan Korea.
3. Dana Global dan Akses Teknologi
ESA dan Stellar Bridge sepakat untuk membentuk "Orbital Science Cooperation Fund" — dana internasional terbuka untuk negara-negara seperti Indonesia, UEA, Brazil, dan India, dengan imbalan akses hasil riset dan kolaborasi teknologi.
4. Inovasi Teknologi Peluncuran
Stellar Bridge melaporkan bahwa versi terbaru Skyreach 4.1 (dijadwalkan 2024) akan mengurangi biaya peluncuran 30%, dengan efisiensi bahan bakar dan bobot roket.
KARI menyumbangkan teknologi sistem pendingin berbasis nitrogen cair untuk meningkatkan efisiensi modul energi.
---
Hasil Rapat:
Komite Eksekutif Internasional dibentuk untuk memantau pengelolaan dana dan distribusi modul.
Kesepakatan awal pembagian biaya lanjutan:
Stellar Bridge: 25%
ESA: 40%
KARI: 20%
Partisipasi global terbuka: 15%
Rapat lanjutan dijadwalkan Agustus 2023 di Seoul, membahas roadmap eksperimen 2024 dan kolaborasi ilmiah Asia-Eropa.
---
Rapat Strategis Internal Altheon Corps: Pemindahan Cepat ke Eropa
Lokasi: Kantor Pusat Altheon Corps – Los Angeles
Tanggal: Juni 2023
Agenda: Penyesuaian rencana relokasi bisnis dan pengurangan ketergantungan pada Amerika Serikat, dengan fokus pemindahan ke Eropa pada akhir tahun 2023
---
Latar Belakang:
Pajak yang semakin tinggi dan regulasi yang semakin ketat di Amerika Serikat, terutama di sektor teknologi dan kripto, telah mendorong Altheon Corps untuk mempercepat langkah pemindahan operasionalnya. CEO Milim dan para eksekutif perusahaan sepakat untuk mempercepat relokasi yang awalnya direncanakan untuk 2026, dengan target akhir tahun 2023.
---
Peserta Rapat:
Milim – CEO Altheon Corps
Arvid – Co-Founder Altheon Corps
Rei – Kepala Lunaris Studio (divisi game dan NFT)
Azka – Kepala Corevibe 2.0 (platform crypto dan Web3)
Celine – Kepala Milinium Studio (divisi konten kreator dan media sosial)
Perwakilan investor besar:
BlackRock Global Strategy
Vanguard Emerging Markets
Google Ventures
SoftBank Innovation Fund
Andreessen Horowitz (a16z)
Temasek Holdings
---
Agenda dan Keputusan Strategis:
1. Pemindahan Cepat Corevibe ke Eropa
Azka menekankan bahwa pemindahan ke Berlin, Jerman harus dilakukan lebih cepat, dengan target pada akhir tahun 2023, karena semakin banyaknya peluang di pasar Eropa dan ketidakpastian regulasi di AS.
Dengan perkembangan pesat di sektor crypto dan Web3 di Uni Eropa, Milim memutuskan untuk mempercepat proses relokasi, dengan beberapa tim utama Corevibe sudah dijadwalkan untuk beroperasi di Berlin pada Desember 2023.
2. Pengurangan Ketergantungan pada Pasar AS
Arvid menyarankan untuk mempercepat diversifikasi pasar dengan meningkatkan penetrasi di Asia dan Eropa.
BlackRock dan a16z memberikan dukungan penuh untuk keputusan ini dan mengalokasikan lebih banyak dana untuk memastikan transisi lancar, dengan tambahan investasi sekitar $1,5 miliar USD untuk mendukung pemindahan ini.
3. Strategi Pajak Internasional
Pengurangan pajak korporat di AS menjadi urgensi yang lebih besar, dan sebagai solusinya, Altheon akan membuka pusat operasional di Irlandia atau Luxembourg, dengan penghematan pajak yang signifikan.
Vanguard memberikan arahan untuk mendaftarkan entitas baru di wilayah ini dan menyarankan untuk bergerak cepat agar tidak terjebak dalam regulasi yang lebih ketat di AS.
4. Dukungan Pemerintah Eropa
Celine menjelaskan bahwa pemerintah Eropa, khususnya di Jerman, telah menyetujui beberapa insentif pajak untuk perusahaan yang berfokus pada teknologi dan kripto, yang semakin mempercepat keputusan untuk memindahkan Corevibe dan operasi terkait.
5. Ekspansi Lunaris Studio dan Kolaborasi Global
Rei menyoroti bahwa di luar AS, Eropa adalah pasar utama untuk game dan teknologi NFT, dengan Lunaris Studio memanfaatkan peluang besar di pasar Eropa Timur dan Asia.
Selain itu, Milim dan tim eksekutif menyetujui rencana memperluas kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar di Asia untuk membangun komunitas internasional yang lebih besar dalam industri game dan teknologi Web3.
---
. Reaksi Pemerintah Amerika Serikat:
Pemindahan Altheon Corps dari Los Angeles ke Berlin, meskipun Eropa adalah sekutu dekat Amerika Serikat, memicu sejumlah reaksi di tingkat pemerintah. Pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan kekecewaan karena kehilangan salah satu perusahaan teknologi terkemuka yang beroperasi di AS, khususnya di California yang menjadi pusat inovasi teknologi.
Namun, pada saat yang sama, ada pengakuan bahwa perusahaan ini berusaha mengoptimalkan struktur pajaknya dan mencari efisiensi biaya, yang sulit dicapai dengan regulasi yang semakin ketat di dalam negeri. Beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS menekankan pentingnya menciptakan kebijakan yang lebih ramah perusahaan, terutama untuk sektor kripto dan teknologi.
> "Kami menyadari bahwa banyak perusahaan global mempertimbangkan peraturan dan kebijakan pajak saat memilih lokasi operasional mereka. Kami berharap ini menjadi panggilan untuk meningkatkan iklim bisnis di AS." – Sumber dari Kongres AS
2. Reaksi Los Angeles:
Di tingkat Los Angeles, kota ini merasa kehilangan besar dengan pindahnya Altheon Corps, salah satu nama besar di industri teknologi. Altheon Corps selama bertahun-tahun telah menjadi kontributor utama untuk ekonomi lokal, dengan ribuan karyawan yang bekerja di berbagai bidang, mulai dari blockchain hingga game digital.
Banyak warga Los Angeles, termasuk pebisnis lokal, merasa kecewa karena kota ini kehilangan peluang besar dalam hal kerja sama teknologi dan inovasi industri yang telah mendorong banyak sektor ekonomi. Pada saat yang sama, pemerintah lokal mengungkapkan bahwa mereka akan berusaha menarik lebih banyak perusahaan teknologi untuk datang dan berinvestasi di Los Angeles, dengan penekanan pada peningkatan infrastruktur dan insentif pajak untuk menarik perhatian perusahaan-perusahaan besar lainnya.
3. Reaksi Media AS:
Media-media besar di Amerika, khususnya yang berfokus pada teknologi, juga melaporkan bahwa Altheon Corps memutuskan untuk pindah ke Berlin karena beberapa faktor penting, termasuk keuntungan pajak yang lebih tinggi dan kelebihan regulasi di Eropa yang lebih menguntungkan. Banyak analis memperingatkan bahwa ini bisa menjadi pertanda bagi lebih banyak perusahaan teknologi AS yang mempertimbangkan untuk memperluas atau bahkan memindahkan operasi mereka ke luar negeri, terutama ke negara-negara dengan kebijakan lebih fleksibel di bidang teknologi dan kripto.
> "Perusahaan-perusahaan besar seperti Altheon Corps mencari lingkungan yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memungkinkan mereka beroperasi dalam ekosistem yang lebih dinamis. Ini bukan hanya tentang biaya pajak, tetapi juga tentang menemukan ruang untuk berkembang di pasar global yang semakin terhubung." – Artikel dari TechCrunch
4. Reaksi Industri Teknologi di AS:
Meskipun kehilangan Altheon Corps, banyak perusahaan teknologi lainnya melihat langkah ini sebagai langkah yang pragmatis. Pengusaha teknologi dan eksekutif lainnya memuji langkah Altheon Corps karena keberanian mereka memanfaatkan pasar Eropa yang lebih kondusif untuk perkembangan industri kripto dan blockchain.
Namun, beberapa juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh Amerika Serikat dalam menarik kembali perusahaan-perusahaan yang merasa terhambat oleh regulasi pajak tinggi dan kebijakan antitrust yang semakin ketat di bidang teknologi.
5. Dampak Jangka Panjang:
Pemindahan Altheon Corps ke Berlin dianggap dapat membuka peluang baru di Eropa untuk memperkuat sektor Web3 dan blockchain. Hal ini juga akan mempercepat proses globalisasi industri ini dan mungkin mendorong lebih banyak inovasi di sektor digital dan teknologi.
Namun, dampaknya bagi AS tetap menjadi peringatan akan pentingnya kebijakan yang lebih mendukung perusahaan teknologi untuk tetap beroperasi dengan cara yang fleksibel dan dinamis, seiring dengan meningkatnya persaingan internasional dalam sektor ini.
---
Kerja Sama Internasional dan Strategi Investasi Terbaru
Proyek besar yang sebelumnya digagas oleh Stellarbridge kini secara resmi merupakan hasil kolaborasi antara Badan Antariksa Eropa (ESA), Badan Antariksa Korea (KARI), dan Stellarbridge. Kolaborasi ini berfokus pada pembangunan infrastruktur orbit rendah, termasuk sistem peluncuran dan fasilitas eksperimen mikrogravitasi, dengan anggaran mencapai $60 miliar USD. Peluncuran perdana dilakukan dari Jerman menggunakan roket Skyreach 4.0, disaksikan langsung oleh Milim, MrBeast, Yuri Milner, dan perwakilan dari ESA dan KARI.
Sementara itu, fokus investasi Milim dan Altheon Corps diarahkan ke kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sebagai bagian dari ekspansi strategis perusahaan. Investasi tersebut mencakup pengembangan pusat riset teknologi digital, studio kreatif, serta kerja sama dengan universitas lokal di Bandung, dengan total investasi awal sebesar $700 juta USD.
Milim juga telah melakukan pertemuan resmi dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, membahas potensi kemitraan jangka panjang antara Altheon dan Indonesia dalam pengembangan ekosistem kreatif dan digital masa depan.
---
1. Dampak Media
Media Eropa:
Media seperti Der Spiegel, Le Monde, dan El País menyoroti proyek ini sebagai simbol kebangkitan Eropa dalam perlombaan luar angkasa yang sebelumnya didominasi oleh Amerika Serikat dan Cina.
Ada antusiasme besar karena keterlibatan sektor swasta seperti Stellarbridge dianggap sebagai langkah modern dan efisien dalam pengembangan teknologi orbit rendah.
Media Korea Selatan:
Surat kabar seperti Chosun Ilbo dan Hankyoreh menyebut proyek ini sebagai langkah penting KARI dalam melepaskan ketergantungan dari peluncuran luar negeri.
Media menyambut baik aliansi dengan negara-negara Uni Eropa, memperkuat status Korea Selatan sebagai kekuatan teknologi luar angkasa Asia Timur.
---
2. Dampak Politik
Di Eropa:
Parlemen Eropa memuji kerja sama ini sebagai model baru kemitraan antara publik dan swasta yang lebih lincah dan inovatif.
Beberapa politisi konservatif mengkritik ketergantungan pada perusahaan non-Eropa seperti Stellarbridge, meski ditepis oleh pihak ESA dengan alasan efisiensi dan teknologi canggih perusahaan tersebut.
Di Korea Selatan:
Pemerintah menggunakan proyek ini sebagai pencapaian prestisius dalam visi Digital Space Korea 2040.
Oposisi sempat menanyakan soal transparansi anggaran, tetapi proyek tetap mendapat dukungan karena potensi ekonomi dan kebanggaan nasional.
---
3. Reaksi Global
Amerika Serikat memantau dengan cermat karena kemunculan Eropa dan Korea Selatan sebagai aliansi luar angkasa baru di luar pengaruh NASA.
Tiongkok dan Rusia menyatakan secara diplomatis bahwa mereka "mengamati perkembangan ini dengan penuh minat," menyiratkan kewaspadaan terhadap aliansi teknologi baru ini.
---
1. Lonjakan Investasi Teknologi dan Riset
Proyek gabungan ESA–KARI–Stellarbridge memicu lonjakan investasi swasta dan publik di sektor teknologi tinggi, termasuk manufaktur satelit, AI berbasis orbit, dan sistem komunikasi low-latency.
Bursa saham Eropa menunjukkan tren naik pada sektor aerospace dan teknologi setelah peluncuran proyek, terutama di Jerman dan Prancis.
2. Efek Domino ke Sektor Swasta
Perusahaan-perusahaan kecil di Eropa dan Korea yang bergerak di bidang energi surya, sensor luar angkasa, dan sistem otomasi mulai menerima kontrak turunan dari proyek ini.
Stellarbridge juga memicu model baru investasi lintas negara antara startup swasta dan agensi pemerintah.
3. Kompetisi Baru dalam Peluncuran Satelit
Biaya peluncuran yang lebih efisien menjadi ancaman langsung terhadap dominasi peluncuran dari Amerika (SpaceX) dan Rusia (Soyuz).
Negara-negara pengguna satelit mulai mempertimbangkan opsi peluncuran dari proyek gabungan ini karena harganya yang lebih bersaing dan kebijakan kolaboratif.
---
Reaksi dari Negara-Negara Lain
Amerika Serikat:
Meskipun secara terbuka mendukung kolaborasi global, ada kekhawatiran di lingkaran Kongres bahwa pengaruh teknologi AS di bidang luar angkasa akan menurun.
NASA mempercepat proyek-proyek baru, termasuk kemitraan dengan sektor swasta seperti Blue Origin dan SpaceX untuk menjaga daya saing.
Tiongkok:
Tiongkok memandang proyek ini sebagai tantangan strategis terhadap Belt & Road Space Initiative mereka. Mereka memperluas kerja sama luar angkasa ke Afrika dan Timur Tengah sebagai respons.
India:
ISRO (Indian Space Research Organisation) menyambut terbuka tren kolaborasi ini dan mulai menjajaki aliansi dengan Jepang dan Uni Emirat Arab untuk proyek luar angkasa bersama.
---
Respons Negara Berkembang
Asia Tenggara (termasuk Indonesia):
Pemerintah Indonesia menunjukkan minat kuat dengan mendekati Stellarbridge dan Altheon Corps dalam bentuk investasi dan kerja sama peluncuran satelit.
Malaysia, Filipina, dan Vietnam mulai menyusun kebijakan luar angkasa nasional untuk menarik investasi serupa, terutama di sektor satelit pengamatan dan komunikasi.
Afrika:
Negara-negara seperti Nigeria, Kenya, dan Afrika Selatan melihat ini sebagai peluang untuk mengakses teknologi luar angkasa secara lebih murah dan inklusif.
Stellarbridge disebut-sebut dalam pembicaraan awal untuk mendukung program edukasi luar angkasa dan peluncuran mikro-satelit di kawasan tersebut.
---