Cherreads

Chapter 56 - Bab 56 – Milim, Arvid, dan Ide Cosplay yang Tak Terduga

Bab 56 – Milim, Arvid, dan Ide Cosplay yang Tak Terduga

Setelah proyek Clean Earth Challenge rampung dan menjadi perbincangan dunia, Milim akhirnya menikmati waktu senggang di rumah mereka yang tenang di pinggiran kota. Sambil menyeruput jus mangga di sofa, matanya melirik ke arah Arvid—suaminya yang sedang asyik menonton sesuatu di laptop.

> Milim (berbisik pelan):

"Hmm... apa sih yang dia tonton terus?"

Dengan rasa penasaran yang khas, Milim berjalan mendekat perlahan dari belakang. Di layar, tampak adegan penuh warna dari sebuah anime. Karakter perempuan dengan rambut merah muda sedang bertarung sambil tersenyum menggoda.

> Milim (mengernyit):

"Huh? Ini... 'Zero Two'? Dan kemarin aku lihat dia nonton yang 'Kurumi', terus yang pake palu itu... 'Nobara', ya?"

Ia menyipitkan mata ke arah Arvid yang tampak terlalu fokus.

> Milim (berpikir nakal):

"Dia suka banget karakter cewek anime ya... Mungkin aku bisa coba sesuatu..."

---

Beberapa hari kemudian...

Milim menghabiskan waktu mempelajari karakter-karakter tersebut. Ia menyimak gaya bicara, gerakan, bahkan ekspresi mereka. Bukan untuk menyaingi, tapi karena ia penasaran—bagaimana reaksi Arvid kalau karakter kesukaannya tiba-tiba muncul di dunia nyata?

> Milim (senyum penuh rencana):

"Arvid, bersiaplah. Aku akan membuatmu tak bisa berkedip!"

---

Penutup Revisi Bab:

Ide itu mengendap di benak Milim, dan malam itu ia mulai memesan wig, kostum, dan aksesori online dengan semangat seperti hendak membangun roket. Tapi kali ini, tujuannya bukan luar angkasa… melainkan hati suaminya sendiri.

> Milim (tertawa pelan di depan laptop):

"Ayo lihat... siapa yang bisa memikat Arvid lebih cepat, karakter fiksi itu, atau aku yang nyata dan bisa nyubit pipinya!"

Milim berjalan perlahan keluar dari kamar mengenakan kostum Zero Two—wajahnya sedikit tegang, namun ada secercah senyum gugup di bibirnya. Ia sudah menyiapkan segalanya, dari wig pink, bodysuit, bahkan cara bicara khas karakter tersebut, demi memberi kejutan manis untuk Arvid.

Yang ia tidak tahu, Arvid sudah tahu semuanya. Dan lebih parahnya lagi—dia merekam diam-diam.

---

Beberapa jam kemudian…

Milim sedang mengganti kostum jadi Kurumi, lalu terakhir Nobara. Ia pikir itu semua hanya untuk kesenangan pribadi mereka berdua. Tapi saat sedang duduk santai di sofa malam harinya, ia mendengar suara notifikasi HP berdentang terus-menerus.

> Milim:

"Hah? Kenapa semua orang mention aku di TikTok?… TUNGGU DULU."

Ia membuka salah satu notifikasi, dan langsung terdiam. Matanya membelalak.

> Milim (suara membesar):

"ARVIDDDDD!!!"

---

Video yang direkam diam-diam oleh Arvid saat Milim cosplay sekarang sudah mencapai jutaan views. Wajahnya yang manis, gaya cosplay-nya yang serius tapi menggemaskan, serta ekspresi malu-malunya—semuanya ada di video itu. Dan seluruh dunia sekarang tahu.

> Milim (wajah merah padam, tangan gemetar):

"KAU—KAU UDAH GILA, YA?! ITU VIDEO PRIBADI! KAMU REKAM TANPA IZIN! KENAPA DI-UPLOAD?!"

> Arvid (coba tersenyum damai):

"Tapi kamu cantik banget, sayang. Dunia harus lihat…"

> Milim (teriak):

"BUKAN GITU CARANYAAAA!!"

Milim melempar bantal, selimut, bahkan sandal ke arah Arvid sambil berlari ke kamar dan mengunci pintu. Dari dalam terdengar teriakan:

> "AKU MAU PINDAH PLANET!!!"

---

Sementara itu, di dunia luar...

Mr Beast:

"Bro, Milim terlalu powerful. Dia cosplay, bisa buat roket, dan bisa trending di TikTok."

Mark Rober:

"Aku ketawa sampe nangis. Tapi jujur, itu cosplay Kurumi sangat niat. Salute."

Celine Rei:

"MILIM CANTIK BANGET AKU GAK KUAT!!!"

Alex Nava:

"Arvid bakal tidur di sofa seminggu sih ini…"

Elana dan Dmitri:

"Tolong buat behind-the-scenes-nya juga dong, haha!"

---

Milim (setelah seminggu):

Akhirnya, setelah diam total dari sosial media, Milim muncul lagi dengan satu pernyataan singkat di Instagram Story:

> "Saya masih marah. Tapi... terima kasih, ya."

(diiringi foto dirinya sedang duduk pakai hoodie dengan wajah merah malu)

--

Setelah video cosplay viral, Milim masih setengah kesal, setengah malu. Namun, Arvid tahu jika ingin menenangkan hati "ratu kecil"-nya, dia harus menyentuh tiga titik lemah Milim: gaya baju Korea, makanan favorit, dan perhatian manja.

---

1. Gaya Korea ala Milim

Di rumah, Milim suka mengenakan sweater oversized pastel, hoodie crop ala idol K-pop, dan skirt mini dengan boots putih—gaya yang bikin Arvid sering lupa napas. Setiap hari gayanya berganti, dan dia sempat bercanda:

> Milim:

"Kalau aku debut di Korea, pasti langsung jadi center girl group!"

> Arvid:

"Kalau kamu debut, semua fans bakal rebutan lightstick!"

---

2. Misi "Perut Milim, Harga Diri Suami"

Tapi marah Milim tak cukup ditenangkan dengan fashion saja. Ia ingin makanan kesukaannya:

ramen pedas, steak tomahawk, roti coklat lembut, siomay, dan batagor!

Arvid berhasil memesankan semua... kecuali dua terakhir.

> Milim (mengangkat alis):

"Aku pengen siomay sama batagor, bukan steak mahal terus."

Arvid sempat diam. Lalu mengangguk penuh tekad.

Keesokan harinya, dapur rumah jadi 'Zona Perjuangan Nasional'!

---

Arvid: Misi Belajar Masak Siomay & Batagor

Berada di Amerika, Arvid tidak bisa begitu saja membeli bahan-bahan untuk membuat siomay dan batagor seperti yang bisa ia lakukan di Indonesia. Tanpa banyak pilihan, ia memutuskan untuk meminta bantuan teman lamanya, Pak Feri, yang juga merupakan supir pribadi Milim dan tahu tempat-tempat tersembunyi di sekitar kota yang menjual bahan-bahan khas Indonesia.

> Arvid (menelpon Pak Feri):

"Pak Feri, saya perlu bantuan. Saya mau masak siomay dan batagor, bisa bantu cari bahan-bahannya?"

> Pak Feri (di telepon):

"Ah, itu gampang. Ada pasar Asia yang punya semua bahan yang kamu butuhkan. Saya kirim alamatnya."

Arvid akhirnya berhasil mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan dan mulai berlatih membuat siomay kukus dan batagor yang benar-benar enak.

Tepung berceceran.

Dapur berantakan.

Tapi ekspresi Milim saat mencicipi? Priceless.

> Milim:

"Wah... ini enak banget. Kamu belajar ini cuma buat aku?"

> Arvid:

"Ya iya dong. Suamimu juga bisa jadi chef Kaki Lima rasa Bintang Lima."

---

Setelah puas menikmati siomay dan batagor buatan Arvid, Milim berjalan santai menuju dapur. Tapi begitu melangkah masuk...

"HAAAAAH?!?!"

Tepung berserakan di lantai. Wajan masih berisi minyak yang sudah dingin. Piring-piring bertumpuk seperti gunung kecil. Ada sisa adonan di meja, dan bahkan pisau yang tertancap di papan potong seperti adegan drama.

Milim berdiri mematung.

> Milim:

"...Ini dapur apa zona bencana?"

Dengan gerakan cepat, ia langsung melangkah ke ruang tengah, mencari Arvid.

Dan di sana dia melihatnya. Arvid, berbaring di sofa, berselimut, dan berpura-pura tertidur pulas.

> Milim (menatap datar):

"Hmph... dasar akting cowok malas."

Ia berjalan pelan ke arah Arvid. Berdiri di depannya. Memandang wajah suaminya yang tenang seperti bayi.

Arvid jelas berpura-pura. Napasnya terlalu teratur. Ada sedikit senyum di bibirnya.

Milim mendesah... panjang.

> Milim:

"Kamu tahu, aku bisa bakar dapur itu dan kita mulai hidup baru."

Arvid tetap diam. Masih "tertidur."

Milim mengangkat alis. Lalu menggeleng pelan.

> Milim (dalam hati, setengah kesal setengah geli):

"Dasar suami bodoh... tapi ya ampun, kenapa malah bikin aku senyum?"

Ia akhirnya duduk di pinggir sofa, meletakkan handuk basah di dahi Arvid seperti sedang merawatnya.

> Milim (berbisik):

"Nanti malam kamu mimpi buruk ya... karena aku bakal paksa kamu bersihin dapur itu sampai bersih mengkilap."

Senyum tipis muncul di bibir Milim.

Arvid, yang masih "tidur," hampir tertawa tapi tetap menjaga aktingnya.

Malam itu berakhir dengan kompromi: Milim bersih-bersih dapur setengah jalan, dan Arvid harus pijit punggung Milim selama satu jam penuh.

Karena dalam cinta mereka... dapur berantakan pun bisa jadi bagian paling manis.

More Chapters