Oleh karena itu, dalam kepala kita tercakup beberapa percakapan, kebisinginan duniawi yang kemelut sering kali.
Tentu saja kawan,
Kita semua punya kepala, punya otak di dalamnya.
Tapi, tak semua dari kita yang dapat menggunakannya dengan baik, atau setidaknya memfungsikan sedikit.
Terlepas dari beberapa di antara kita yang memang 'khusus' sejak lahir, konteks ini tak mengarah ke sana sama sekali.
Meskipun kita punya apa yang kita dapatkan dengan lebih atau cukup, tapi rasanya isi kepala tetap sama sesudahnya.
Meskipun kita mampu merefresh suasana dalam kepala, tapi setelahnya akan kembali sama.
Tak apa, istirahat sejenak bukan perhentian yang permanen. Sayangilah dirikita terutama, baru kita mampu membuat sekliling kitapun menjadi bahagia.
Tularkan energi positif pada sekitar, ketimbang memalsukan hal positif alih-alih bahagia di depan mereka.
Karena kau tahu kawan?
Kau hanya merasa sengsara sendiri dan semakin dipeluk lebih erat atasnya. Dan tentu yang betefek lagi-lagi adalah kita, bersama isi kepala yang lagi-lagi terisi semakin penuh.